Ikuti Kami

Dewi Minta Pemda Jateng 9 Serius Tangani Covid-19

"Ini sudah saya ingatkan sejak bulan Maret-April bahwa di kab Tegal gedung korpri sempat ditutup malah digunakan untuk hajatan".

Dewi Minta Pemda Jateng 9 Serius Tangani Covid-19
Dewi Aryani Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan. (Foto: Istimewa)

Tegal, Gesuri.id - Dewi Aryani Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan mengingatkan seluruh kepala daerah di dapil Jateng 9 untuk lebih serius dalam menangani Covid-19. 

Antisipasi lonjakan kasus tidak bisa diabaikan. Beberapa langkah tegas harus di berlakukan segera untuk memutus rantai penyebaran covid19 diantaranya adalah sesegera mungkin menyediakan gedung khusus untuk isolasi komunal bagi pasien tanpa gejala. 

"Ini sudah saya ingatkan sejak bulan Maret-April bahwa di kab Tegal gedung korpri sempat ditutup malah digunakan untuk hajatan, maka harus segera dibuka lagi untuk isolasi bagi OTG mengingat cluster keluarga makin meningkat," ujarnya. 

Baca: Putra: Benteng Ideologi Pemuda, Gotong Royong Bung Karno

Menurutnya, mereka yang isolasi mandiri di rumah terbukti tidak cukup efektif karena rumah- rumah rakyat banyak yang tidak layak sebagai tempat isolasi, maka penyebaran di lingkungan keluarga justru meningkat. 

Mereka juga tidak terpantau tenaga kesehatan sehingga kondisinya tidak bisa diprediksi.

Selain itu program gubernur jateng ‘jogo tonggo’ harus secara serius di berlakukan di lingkungan RT. 

Kampanye menggunakan masker di galakkan lagi. Berikutnya ijin menyelenggarakan hajatan supaya dihentikan. 

Himbauan protokol kesehatan tidak selalu di berlakukan oleh masyarakat yang menyelenggarakan hajatan. 

Perusahaan-perusahaan perkantoran hingga pabrik yang memiliki karyawan padat karya mereka di wajibkan melakukan rapid test secara berkala untuk karyawannya. 

Baca: Kawal Markus-Badri, Banteng Bangka Barat Pelatihan Saksi

Mengantisipasi kondisi semua karyawan sehingga meminimalisasi penyebaran covid di pabrik-pabrik dan perkantoran-perkantoran.

Karyawan adalah aset perusahaan maka kondisi kesehatan mereka juga menjadi tanggung jawab perusahaan dan pemda setempat.

Mall resto dan tempat keramaian di batasi jam operasionalnya dan satgas Covid-19 juga harus melakukan patroli secara rutin di semua wilayah. Berikan tindakan tegas bagi pelanggar. 

Dewi menjelaskan untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik karena libur panjang akhir tahun sebaiknya dibuat posko Covid-19 di jalur masuk wilayah jateng IX baik di exit tol maupun di wilayah pantura, berlakukan pengecekan surat hasil rapid test atau swab test di pintu keluar tol yang masuk ke wilayah Brebes dan Tegal untuk masyarakat yang datang dari berbagai daerah lain terutama yang datang dari kota-kota zona merah.

Untuk kota Tegal Dewi Aryani mengapresiasi langkah walikota yang menyediakan gedung rusunawa dan GOR sebagai lokasi isolasi komunal bagi para OTG. 

Langkah ini, lanjutnya, harus dicontoh oleh Kab Tegal dan Kab Brebes. Rumah sakit hanya di gunakan bagi pasien bergejala ringan sedang hingga parah. 

Harus ada klasifikasi penggunaan rumah sakit dan tempat isolasi komunal. Kalau tidak ada tempat khusus bagi OTG maka rumah sakit tidak akan bisa menampung lonjakan pasien. 

Selain itu asupan gizi bagi para OTG untuk menaikkan imun juga akan lebih terjamin jika di lakukan dalam satu gedung, bisa membuat dapur umum makanan sehat bergizi bagi mereka yang sedang diisolasi.

Quote