Yogyakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto, menegaskan berkaitan dengan pergantian musim maka Pemda DIY juga pemerintah kabupaten Sleman, Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul dan kotamadya Yogyakarta harus segera bergerak lakukan langkah mitigasi kebencanaan.
Hadapi pergantian musim, masa pancaroba sampaikan tiga pesan penting pertama pemda agar cekat ceket (gerak cepat), secepatnya selesaikan problem sampah jangan sampai masuk musim hujan muncul masalah baru, sampah tak terkelola baik bisa akibatkan timbulnya penyakit.
"Problem sampah ini butuh perhatian serius, sampah itu bisa jadi sebab timbulnya penyakit. Selain itu sampah bisa rusak pemandangan karena Yogyakarta kota wisata. Gek obah, alokasikan anggaran rampungkan masalah sampah," kata Eko.
Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar
Selain itu, berkaitan dengan kondisi saat ini, yang masih dominan suhu panas maka masyarakat dianjurkan untuk lebih banyak minum air putih menghindari dehidrasi.
Dinas Kesehatan diingatkan bisa fasilitasi keluhan masyarakat anomali cuaca ekstrem bagi kesehatan.
Eko Suwanto, politisi PDI Perjuangan ini berpesan ajak pemda dan masyarakat agar lebih cinta lingkungan, terus bergerak lebih banyak menanam pohon aneka jenis di awal musim hujan.
"Menanam pohon penting untuk jaga kelestarian lingkungan.Silakan rapikam pohon tinggi, jangan sampai ditebang sebab sumber oksigen dari tanaman, merapikan boleh asal jangan digunduli pohonnya," kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan.
Eko Suwanto politisi muda PDI Perjuangan menambahkan berkaitan penanganan dan penanggulangan bencana, Pemda DIY telah memiliki target di 2027 seluruh desa berstatus tangguh bencana.
Selain pembentukan desa, kelurahan dan kampung tangguh bencana, dilakukan juga penerapan kurikulum satuan pendidikan aman bencana (SPAB) di 100 sekolah menengah untuk guru, pegawai tata usaha dan siswa sekolah memahami proses mitigasi bencana mengenal bencana, jalur evakuasi, konsolidasi logistik dan lain-lain.
"Desa tangguh bencana alokasi anggaran dari urunan APBD provinsi dan kabupaten/kota. Kita upayakan seluruh desa dan kelurahan bisa tangguh bencana," kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan.
Warjono, Kepala Stasiun Metereologi Yogyakarta Musim hujan, menjelaskan sesuai rilis Klimatologi Melati, saat awal November ini beberapa wilayah mulai masuk musim penghujan.
Baca: Abdy Jelaskan Kenapa Ganjar Pranowo Layak Jadi Presiden RI
"Wilayah Jogja bagian utara, wilayah Kulon Progo Sleman utara, Gunungkidul sisi utara sudah mulai turun hujan. Secara bertahap di sisi selatan khatulistiwa semakin hari menuju wilayah selatan sesuai pola pergerakan semu matahari," kata Warjono, Kepala Stasiun Metereologi Yogyakarta
Sesuai kondisi yang ada, maka perlu kewaspadaan antisipasi kondisi cuaca dengan pola masih tidak menentu, kadang hujan hanya di beberapa titik-titik di utara, masih tersebar.
"Sebagian kecil saja wilayah DIY hujan sampai kini, Masa pancaroba terjadi sebab adanya rotasi bumi, ada gerak semu matahari dari utara ke selatan, di bulan Oktober-November ke Desember adalah musim penghujan. November proses pancaroba, di saat masa ini muncul cuaca ekstrem hujan lebat angin kencang, sampai hujan es, ini butuh kewaspadaan semuanya," kata Warjono.