Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan-PAN DPRD Surabaya Budi Leksono mencermati, persoalan kenakalan remaja harus diurai mulai dari hulu.
“Dicari dulu apa penyebabnya. Apakah karena kurang komunikasi dengan keluarga, sebab jarang diajak bicara. Atau mungkin karena minat dan bakatnya tidak tersalurkan karena faktor ekonomi,” ujar Budi Leksono, dikutip Rabu (7/5).
Baca: Ganjar Tegaskan Banyak Kader Banteng Inginkan Megawati
Oleh karenanya, menurut politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Bulek ini, anak-anak remaja perlu diberi akses untuk menyalurkan minat dan bakatnya.
“Misalnya kalau mereka punya keterampilan di seni lukis atau menggambar, diberikan akses menggambar mural di titik kota. Atau kalau mereka hobinya bertarung, bisa disalurkan lewat sasana tinju, perguruan karate dan sejenisnya,” jelasnya.
Dengan demikian, ketrampilan mereka ini akan berbuah positif tidak negatif.
“Misalnya, yang hobi bertarung mendapat pelatihan di sasana tinju atau perguruan karate bisa menjadi atlet yang berprestasi. Sehingga tidak malah digunakan untuk menyakiti orang lain,” jelasnya.
Bulek berharap pelaku kenakalan remaja tidak serta merta dipidanakan. Sebab menurutnya hal itu tidak menyelesaikan persoalan.
Bisa jadi, sambung pria yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan itu, usai mendapatkan sanksi justru kenakalannya bertambah.
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Segera Ambil Alih Kendali
Menurut Bulek, perlu juga dibentuk kurikulum yang menempatkan anak-remaja ini dalam suatu barak atau tempat tertentu dengan tenggang waktu tertentu.
“Misalnya saat libur panjang sekolah. Di dalam barak tersebut diajarkan, materi norma-normal sosial masyarakat, nilai-nilai kebaikan, kedisiplinan dan bela negara untuk memperkuat rasa tanggung jawab dalam berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.