Ikuti Kami

Enam Pasar Jadi Klaster Covid-19, Anies Sudah Diingatkan!

Masyarakat yang biasa datang ke pasar tradisional masih kurang peduli dengan anjuran pencegahan Covid-19.

Enam Pasar Jadi Klaster Covid-19, Anies Sudah Diingatkan!
Pasar Rawasari atau Pasar Rawa Kerbau, Jakpus, ditutup sementara. (Tiara/detikcom)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menilai Pemprov DKI Jakarta tidak maksimal mengawasi risiko penularan Covid-19 di pasar sehingga banyak pedagang yang terinfeksi.

Baca: Tidak Disiplin New Normal, Putra Khawatir Second Wave Corona

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gilbert Simanjuntak mengatakan banyak pihak telah memperingatkan Pemprov DKI agar mengawasi pasar tradisional yang ramai kembali menjelang lebaran.

"Kan, sudah berkali-kali disampaikan melalui media kepada Pemprov DKI agar berhati-hati dengan penularan di pasar tradisional," kata Gilbert melalui keterangan tertulisnya, Kamis (11/6).

Menurut Gilbert, masyarakat yang biasa datang ke pasar tradisional masih kurang peduli dengan anjuran pencegahan Covid-19. Hal ini terlihat pada penjual dan pembeli yang enggan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, seperti tidak menjaga jarak dan tidak pakai masker.

"Pengunjung mal dan pusat belanja yang lebih baik seperti minimarket, umumnya sudah sadar dan patuh," ucapnya.

Ia berharap Pemprov DKI lebih ketat dalam mengawasi pasar tradisional di Ibu Kota yang jumlahnya mencapai 236 pasar. Pemerintah, menurut Gilbert, bisa menerjunkan aparat di bawahnya mulai dari lurah sampai camat untuk mengawasi dan mengarahkan pedagang hingga pembeli agar patuh terhadap protokol kesehatan.

"Jumlah pasar di bawah Pasar Jaya ada 155 pasar. Hal sederhana yang dapat dilakukan selain membuat marka untuk pedagang dan pembeli, adalah kehadiran petugas baik Camat dan lainnya sejak subuh," ujarnya.

Menurut dia, kerja tanpa pamrih saat ini sangat dibutuhkan tanpa melihat jabatan. "Kepedulian wali kota juga tidak terlihat. Ini masalah manajemen Ibu Kota."

Baca: Katon: PSBB Transisi, Pemprov DKI Harus Tanggung Jawab

Menurut anggota DPRD DKI itu, pemeriksaan diagnostik seperti rapid test hingga uji usap bukan kunci utama dalam menanggulangi wabah melainkan pencegahan. 

"Semakin banyak yang diperiksa, akan ditemukan semakin banyak penderita. Yang utama adalah pencegahan berupa masyarakat yang patuh kepada protokol pencegahan diri, dan khusus kepada masyarakat bawah sebagai pengguna utama pasar-pasar ini, harus dididik dengan ketegasan," ujarnya.

Ketua Bidang Infokom DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mencatat sebanyak 51 pedagang di enam pasar telah terjangkit Covid-19.

"Pemerintah harus menerapkan dan pengawasi protokol kesehatan lebih ketat di pasar-pasar tradisional."

Enam pasar yang pedagangnya diketahui positif Covid-19, yakni:
1. Pasar Perumnas Klender, 20 pedagang positif Covid-19
2. Pasar Mester, Jatinegara (1)
3. Pasar Serdang, Kemayoran (9)
4. Pasar Kedip, Kebayoran Lama (2)
5. Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih (14)
6. Pasar Induk Kramat Jati (5).

Quote