Ikuti Kami

Esti: Revisi UU Sisdiknas Kuatkan Profil Pelajar Pancasila

Pembahasan perubahaan UU Sisdiknas sudah masuk program legislasi nasional (Prolegnas) jangka panjang.

Esti: Revisi UU Sisdiknas Kuatkan Profil Pelajar Pancasila
Anggota Komisi X DPR RI My Esti Wijayati

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI My Esti Wijayati memaparkan salah satu proyeksi revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yakni menguatkan program pendidikan dalam membentuk profil pelajar Pancasila.

"Profil pelajar Pancasila ini kita akan kuatkan dalam perubahaan UU Sisdiknas," kata My Esti di Jakarta, Selasa (1/6).

Hal ini diperlukan papar My Esti karena sejumlah survei mendapati sebagian anak muda Indonesia sudah tidak mengharapkan Pancasila sebagai ideologi negara. 

Baca: Pancasila Payung Kehidupan Berbangsa yang Mempersatukan

Oleh sebab itu My Esti menilai temuan ini harus menjadi perhatian penuh pemerintah.

Ia menekankan pendapat yang menyebut program pembentukan profil pelajar Pancasila tanpa memasukkan nilai agama adalah tidak benar. Sebab, dalam butir program membentuk profil Pelajar Pancasila jelas termuat bagaimana pelajar Indonesia memiliki iman dan takwa kepada Tuhan.

"Kami sekarang sudah sedang menyusun peta jalan dan menguatkan profil pelajar Pancasila," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Menurut dia, pembahasan perubahaan UU Sisdiknas sudah masuk program legislasi nasional (Prolegnas) jangka panjang. Namun, belum akan rampung tahun ini.

Baca: Hari Lahir Pancasila, Pemikiran dan Pandangan Bung Karno

"Sudah masuk prolegnas jangka panjang, tidak dalam tahun ini mungkin tahun depan. Di dalamnya kita masukkan soal kurikulum," ujarnya.

Membentuk profil pelajar Pancasila jadi salah satu program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, ciri dari pelajar Pancasila adalah memiliki motivasi untuk belajar sepanjang hayat.

Dengan kemauan belajar sepanjang hayat, Nadiem meyakini pelajar yang menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul Indonesia ini akan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Perubahan zaman, kata Nadiem, harus disikapi secara agresif.

Quote