Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Nasyirul Falah Amru menegaskan pengeboman terhadap Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza oleh Israel, menambah daftar kekejaman pemerintahan Israel yang dikuasai oleh koalisi ekstremis-radikalis Yahudi pimpinan Benjamin Netanyahu.
Tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu melanjutkan, pengeboman yang menewaskan 12 orang tersebut melanggar hukum internasional, sebagaimana serangan membabi-buta Israel terhadap Gaza secara umum sejak awal bulan Oktober.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
"Dalam hukum internasional khan tidak boleh petugas kesehatan, warga sipil dan rumah sakit menjadi sasaran saat perang. Jadi, sangat tampak watak ekstremisme rezim yang berkuasa di Israel sekarang, yang tidak peduli pada hukum internasional," tegas Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Rabu 22 November 2023.
Ketua Tanfidziyah PBNU itu pun menyatakan, serangan Israel ke Gaza yang telah membunuh lebih dari 14.000 rakyat Palestina sama sekali tidak tepat sasaran.
Sebab, sambung Gus Falah, pernyataan Israel bahwa serangan itu merupakan balasan atas serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober tidak sesuai dengan faktanya.
Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram
"Faktanya, itu adalah serangan terhadap rakyat sipil Palestina di Gaza. Yang banyak menjadi korban itu rakyat sipil, bukannya Hamas," ujar Gus Falah.
"Meskipun sekarang sudah gencatan senjata, tapi diplomasi Indonesia dan negara-negara OKI untuk cegah kekejaman Israel tak boleh berhenti, terutama melakukan pendekatan ke China dan Rusia sebagai kekuatan penyeimbang dari negara-negara besar yang pro Israel," pungkasnya.