Ikuti Kami

Kabar Indonesia Dibanjiri AC dari China Dinilai Tak Berdasar

Setelah dilakukan pengecekan di pasar ada, beberapa model AC harganya lebih rendah dibandingkan dengan brand Jepang lainnya.

Kabar Indonesia Dibanjiri AC dari China Dinilai Tak Berdasar
Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto

Jakarta, Gesuri.id – Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto mempertanyakan kabar pasar AC dalam negeri dibanjiri produk dari China. Ia menilai, kabar itu tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya dan harus dibuktikan. Ia menganggap, kabar tersebut tidak berdasar dan patut diduga sarat akan kepentingan.

Baca : Lebaran Sebentar Lagi, Darmadi Durianto Beri Ratusan Paket

"Kemungkinan adanya agenda tersembunyi yang ingin membuat pemerintah untuk menghentikan impor dari China," ujar politisi PDI Perjuangan ini dalam keterangan tertulis, Rabu (16/3).

Setelah dilakukan pengecekan di pasar ada, kata dia, beberapa model AC harganya lebih rendah dibandingkan dengan brand Jepang lainnya. Sehingga, jika ada suatu merek mengalami penurunan penjualan jangan langsung mengatakan bahwa ini akibat harga AC impor yang lebih murah. Namun, harus dianalisa apakah strategi marketing dan penjualan yang dilakukan sudah tepat di pasar.

"Apalagi, merek tersebut diketahui juga melakukan impor dari China untuk beberapa tipe AC-nya yang dijual di Indonesia," tutur legislator dari dapil DKI Jakarta III meliputi Jakarta Barat, Utara dan Kepulauan Seribu itu.

Diketahui, Ketua Umum Asosiasi PERPRINDO (Perkumpulan Perusahaan Pendingin Refrigerasi Indonesia) Iffan Suryanto juga menepis kabar pasar AC di Indonesia adalah 80% didominasi oleh produk impor China. Sebab, AC impor yang ada di pasaran Indonesia tidak seluruhnya berasal dari China, tetapi juga dari negara lain seperti Thailand, Malaysia.

Baca : Darmadi Durianto Gagas Program 1000 Gerobak Bagi UMKM

Kabar AC dari China memperoleh subsidi export rebate dari pemerintah China sebesar 17% tidaklah tepat. Sebab, AC bukanlah produk yang dimasukkan ke dalam produk prioritas oleh pemerintah China.

Selain itu, pabrikan China memang mendapatkan tax refund sewaktu melakukan ekspor. Namun, harus dipahami bahwa pabrikan sudah membayar dulu pajak sewaktu membeli material-material produksi, karena di-export, maka pajaknya di-refund. Ini hal normal dilakukan di semua negara dimana pelaku usahanya melakukan kegiatan ekspor maka pajak bisa di-refund. (liputan6.com)

Quote