Ikuti Kami

Kasus Positif COVID-19 Turun, Hendi Tutup 3 Tempat Isolasi

Setidaknya, ada tiga tempat isolasi yang ditutup, yaitu isolasi terpusat UIN Walisongo, Islamic Centre, dan Wonolopo.

Kasus Positif COVID-19 Turun, Hendi Tutup 3 Tempat Isolasi
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) memastikan mulai menutup tiga tempat isolasi mulai pekan ini.

Hal ini menyusul kasus positif Covid -19 di Kota Semarang terus mengalami penurunan.

Setidaknya, ada tiga tempat isolasi yang ditutup, yaitu isolasi terpusat UIN Walisongo, Islamic Centre, dan Wonolopo.

Baca: Ini Cerita Vanda Beri Makanan Siap Saji Untuk Warga Isoman

“Yang pasti ditutup tempat isolasi di UIN Walisongo Semarang, hari ini ditutup. Kemudian Gedung Islamic Centre pasti ditutup. Terus kawasan Unimus di Wonolopo, Mijen juga pasti ditutup,” kata Hendi di Semarang, Senin (2/8).

Kapasitas tempat isolasi terpusat yang dikelola Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang di angka 600 tempat tidur. Sementara jumlah warga yang melakukan isolasi mandiri sekitar 300 orang, sehingga dipastikan bisa mencukupi jika dipindahkan ke tempat isolasi terpusat.

“Warga akan kita paksa untuk isolasi terpusat. Tujuannya, supaya penanganannya jauh lebih mudah. Pemberian obat dan kontrolnya tepat. Kemudian saat isolasi mereka tidak menularkan kepada yang sehat,” jelasnya

Dengan cara ini, lanjut Hendi, kontrol dan perawatan akan lebih mudah, dan tidak ada potensi menularkan kepada anggota keluarga atau lainnya. Rencananya, Pemerintah Kota Semarang akan mulai menjemput warga yang isolasi mandiri untuk dibawa ke karantina mulai Selasa (3/8).

Sementara itu Kepala Dinkes Kota Semarang M Abdul Hakam mengamini jika monitoring pasien akan lebih mudah jika diisolasi di tempat terpusat. Nantinya juga akan diklasifikasi pasien yang membutuhkan akses ke rumah sakit, isolasi terpusat, dan tetap di rumah sesuai dengan kodisi pasien. 

“Dengan cara ini angka kematian bisa turun jika pasien ditangani dengan baik, apalagi angka kematian saat ini di angka 6,2 persen,” tambahnya.

Di sisi lain, Pemkot Semarang masih menunggu arahan dari Pemerintah Pusat terkait keputusan PPKM Level 4 yang habis pada Senin (2/8). Jika dilihat dari tingkat keefektifan, selama PPKM Darurat atapun PPKM Level 4 ini angka Covid-19 di Ibu Kota Jateng semakin melandai. Dari data di laman siagacorona.semarangkota.go.id hingga Senin pukul 15.00, tercatat 916 penderita Covid-19. Sebanyak 574 merupakan warga Semarang, dan 342 warga luar kota.

Baca: Banteng Surakarta Kembali Gelar Donor Plasma Konvalesen

“Penurunan ini berdampak pada turunnya Bed Occupancy Ratio (BOR) isolasi terpusat ataupun rumah sakit. Saat ini, BOR semakin turun, tinggal 32 persen. Banyak tempat isolasi kosong,” kata Hendi.

Hendi menjelaskan, jika jumlah penderita 900-an itu sudah termasuk warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Ini semakin baik, dan menurun jauh dibanding sebelum PPKM yang mencapai 3.000-an orang. 

Meski kasus terus menurun, ia meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Pengalaman seperti vaksin, dan abai protokol kesehatan harus dijalankan dengan baik. 

“Kemarin kalau kita abai dengan prokes dan tidak vaksin, lebih sulit dari pada yang sudah,” katanya.

Quote