Ikuti Kami

Kent Harap Permasalahan Korban Kabel Melintang Cepat Selesai

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus memfasilitasi pertemuan tersebut.

Kent Harap Permasalahan Korban Kabel Melintang Cepat Selesai
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth berharap bahwa polemik terkait permasalahan PT Bali Tower dan keluarga Sultan Rif'at agar cepat diselesaikan dengan baik, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus memfasilitasi pertemuan tersebut.

"Saya berharap polemik terkait permasalahan PT Bali Tower dengan keluarga korban Sultan agar bisa segera diselesaikan. Lalu saya juga meminta kepada Pemprov DKI agar bisa lebih pro aktif lagi dalam memfasilitasi pertemuan tersebut karena ini menyangkut citra kita sebagai pemerintah di mata masyarakat, jangan nanti malah muncul suatu gambaran bahwa Pemerintah DKI terkesan acuh tak acuh dalam memberikan rasa keadilan kepada masyarakat," tegas Kenneth dalam keterangannya, Sabtu (5/8).

Pemprov DKI, sambung pria yang akrab disapa Bang Kent, dalam hal ini bisa diwakili oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta harus berani memanggil manajemen PT Bali Tower dan keluarga Sultan untuk memediasi secara transparan.

Baca: Kent Tegaskan Hal Ini Saat Tebus Ijazah Rivaldy

"Supaya bisa segera ada penyelesaian dan mendapatkan hasil yang happy ending," sambung Bang Kent.

Selain itu, ia meminta kepada sejumlah pihak yang tidak berkompeten tidak lagi mengomentari kasus PT Bali Tower dengan keluarga Sultan ini agar ke depannya tidak menjadi berita yang simpang siur dan ujung ujungnya malah menjadi fitnah.

"Untuk pihak-pihak yang tidak berkompeten saya berharap untuk tidak mengeluarkan statement apapun lagi, sebelum mengetahui akar permasalahannya dan melakukan tabayyun kepada kedua belah pihak secara adil. Di khawatirkan jika tidak mengetahui pangkal masalahnya akan jadi simpang siur dan muncul fitnah, saya juga meminta Pemprov DKI bisa menerapkan prinsip Good Governance supaya bisa mencapai suatu tujuan, dan keputusan adil yang bisa dipertanggung jawabkan secara bersama sebagai suatu konsensus antara Pemprov DKI, Keluarga Sultan dan Bali Tower selaku pihak swasta yang bertanggung jawab terkait masalah ini," bebernya.

Kent pun meminta jangan lagi ada opini-opini liar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan ke depannya yang malah membuat suasana semakin keruh. Ia menekankan harus disadari bahwa masyarakat luas sudah memonitor perkembangan kasus ini.

"Saya minta Pemprov DKI bisa berperan sebagai pamong dan orang tua untuk segera menyelesaikan urusan ini. harus adil dan tidak boleh berat sebelah," beber Anggota Bapemperda DPRD DKI Jakarta itu.

Baca: Kent Minta Tindak Tegas Oknum PNS Yang Tekan PPSU

Kent pun sempat menjenguk Sultan Rif'at Alfatih di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mengetahui kondisi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang itu, serta ingin mengetahui fakta kasus tersebut, yang menyatakan jika keluarga Sultan ada meminta kepada PT Bali Tower uang sebesar Rp 10 miliar untuk penyelesaian kasusnya.

"Saya sudah bertemu Sultan dan keluarga untuk menanyakan kondisi dan perkembangannya sejauh ini bagaimana, serta fakta dan realita apa yang terjadi sebenarnya. Soal permintaan uang kepada PT Bali Tower sebesar Rp 10 miliar itu sudah dibantah pihak keluarga, menurut ayah Sultan dirinya tidak pernah meminta nilai nominal dengan angka tersebut, intinya beliau hanya ingin manajemen PT Bali Tower datang untuk melihat anaknya secara langsung, dan melihat kenyataan yang terjadi, beliau tidak mau semuanya di nilai hanya dengan uang, minimal ada komunikasilah dengan dokter yang merawat dan menanyakan perkembangan anaknya ini secara medis, jadi PT Bali Tower juga paham kondisi Sultan sekarang itu bagaimana," paparnya

"Poin pentingnya harus ada perhatian dan di wongke saja, simple. Jadi bukan karena semata mata karena uang dan saya juga sudah menasehati keluarga Sultan, bahwa jangan kita meminta yang bukan menjadi hak kita, tidak baik. kalau mau meminta bentuk pertanggung jawaban penggantian pengobatan itu juga harus sesuai dengan batas kewajaran. Jadi PT Bali Tower saran saya tidak perlu defensif dan selalu berbicara tentang uang kepada keluarga korban, saran saya coba tolong berikan perhatian dan penghargaan sedikit kepada keluarga sultan, supaya minimal ada sedikit penghiburan dan rasa nyaman. namanya ada traumatis jadi ya penanganannya harus agak soft nggak bisa keras dan grasak grusuk main nyodor nyodorin nilai angka seperti itu" ketus Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

Quote