Ikuti Kami

Koster Usulkan Nama Untuk Jalan Tol Baru Gilimanuk-Mengwi 

Koster turut mengungkapkan harapannya atas dibangunnya Tol yang membentang di wilayah pantai sepanjang 96.84 Kilometer itu.

Koster Usulkan Nama Untuk Jalan Tol Baru Gilimanuk-Mengwi 
Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Bali, I Wayan Koster mengusulkan nama untuk jalan Tol baru Gilimanuk-Mengwi. 

Hal itu disampaikannya usai menghadiri acara Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk dan Perjanjian Regres Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi pada Selasa (8/3) di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar.

Baca Kata Sekjen Hasto Soal Klaim Luhut Tentang Penundaan Pemilu

Pada kesempatan tersebut, Koster turut mengungkapkan harapannya atas dibangunnya Tol yang membentang di wilayah pantai sepanjang 96.84 Kilometer itu.

Menurutnya, Tol tersebut akan menjadi akses perkembangan infrastruktur baru serta memungkinkan membangun target wisata baru demi mewujudkan Bali Era Baru. 

Serta menjadi tempat berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru, dan menyeimbangkan serta menyamaratakan perekonomian di seluruh Provinsi Bali.

"Oleh karena itu, sejalan dengan visi Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, mohon izin kepada Bapak (Menteri PUPR) berkenan menyetujui saya mengusulkan nama tol ini adalah Tol Jagat Kerthi Bali, yang memiliki makna bahwa jalan tol ini merupakan infrastruktur perekonomian yang akan memberi kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat," jelasnya dikutip dari Kanal YouTube Pemerintah Provinsi Bali.

Selain itu, Koster menuturkan jika dari 8.643 pemilik lahan yang terlintasi proyek jalan tol tersebut, 8.641 warga setuju. Sedangkan 2 orang menolak proyek Tol Gilimanuk-Mengwi tersebut.

“Dari 8.643 warga pemilik lahan sebanyak 8.641 yang setuju dan dua warga menolak, jika dipresentasikan maka 99,9 persen warga mendukung tol ini,” ujarnya dikutip Tribun-Bali.com pada Selasa 8 Maret 2022.

Ia pun menuturkan, jika pembangunan jalan tol ini telah dilakukan kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik dengan dua tahap.

“Tahap 1 kegiatan sosialisasi di Denpasar yang saya pimpin langsung, dengan hadir, kepala desa, bedesa adat dan Tokoh masyarakat serta para bupati yang dilintasi jalan tol, yakni, Bupati Jembrana, Tabanan dan Badung,” tutur Koster. 

“Tahap 2 kegiatan sosialisasi dan tahap masyarakat pemilik lahan di masing-masing wilayah kabupaten jembrana, tabanan dan badung yang dipimpin oleh Kepala  Biro Pemerintahan Darkersa,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basoeki Hadimoeljono menyebut proyek Tol Gilimanuk-Mengwi merupakan satu-satunya tol yang akan memiliki jalur sepeda dan pejalan kaki di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan ketika menghadiri Acara Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk dan Perjanjian Regres Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi pada Selasa 8 Maret 2022 di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jayasabha Denpasar.

Dalam memberikan arahan terkait pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, Basoeki pun menyebutkan jika tol yang dibangun di jalur pantai Bali tersebut akan memiliki lajur khusus sepeda motor hingga sepeda.

"Bahkan nanti ada, ini jalan tol pertama yang ada sepedanya di Indonesia. Karena memang daerah wisata, jadi menyesuaikan kebutuhan masyarakat wisata," ujar Basoeki dalam acara yang disiarkan secara virtual pada Selasa 8 Maret 2022.

Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata Bali. Oleh karenanya, Kementerian PUPR memastikan pembangunan jalan tol tidak merusak lingkungan.

"Tadinya kita akan bikin di tengah Pulau Bali. Tapi saya merasa kalo kita bikin tol di tengah pulau yang membelah pasti akan merusak lingkungan, jadi kita ambil yang jalur pantai," kata dia.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol PUPR, Danang Parikesit mengatakan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan memiliki lajur kendaraan roda dua sepanjang 40 kilometer. 

"Jalan tol Gilimanuk-Mengwi akan memiliki lajur khusus untuk pengguna kendaraan roda dua pada simpang susun Pekutatan dan Mengwi sepanjang kurang lebih 40 Km dengan kecepatan rata-rata 40 Km per jam," kata Danang.

Ia pun mengatakan jika mengungkapkan proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi merupakan satu dari proyek strategis nasional.
Selain itu, ia pun menuturkan jika, dalam pembangunan Jalan Tol ini, pihaknya telah melakukan prosesi pelelangan yang dimulai pada 25 Februari 2021.

Kemudian, pada 7 Maret 2022, Menteri PUPR resmi menetapkan tiga pemenang lelang proyek jalan tol ini yakni: PT. Cipta Sejahtera Nusautama, PT. Sumber Rhodium Perkasa (Gilimanuk-Mengwi Rd) dan PT. Bumi Sentoso Dwi Agung.

“Dengan dioperasikannya jalan tol Gilimanuk-Mengwi akan memangkas waktu tempuh dari enam jam menjadi satu hingga satu setengah jam,” tutur Danang.
“Masa pengesahan atau konsesi dari tol ini selama 50 tahun, terhitung dari surat kerja dengan investasi Rp 24,6 Triliun,” sambungnya.

Lebih lanjut, Danang menuturkan jika Proyek Nasional Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan mulai digarap pada pertengah bulan Juni 2022 dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada November 2024.

Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi memiliki panjang 96.84 Km akan memberdayakan empat desa di Bali yang akan memiliki empat rest Area guna memberdayakan penduduk setempat dalam pengembang UMKM Bali.

Empat Desa tersebut adalah Jembrana, Pekutatan, Soka serta Tabanan yang akan menjadi penghubung distribusi logistik dalam kota.

Baca Banteng Papua: Dana Desa Bukan Gaji Kedua Kepala Kampung

Lebih lanjut, pembangun jalan tol ini terbagi menjadi tiga seksi yakni: Seksi Pertama berada di jalur Gilimanuk ke Pekutatan sepanjang 54.75 km, kemudian berlanjut di Seksi Dua yang dimulai dari Pekutatan menuju Soka sepanjang 23.17 km dan seksi ketiga dari Soka menuju Mengwi dengan panjang 18.92 km.

Tol Gilimanuk-Mengwi akan memiliki enam interchange yakni di Cekik, Pekutatan, Banyubiru, Soka, Wanasai, dan Negara.

Selain itu, Tol Gilimanuk-Pekutatan akan memiliki empat lajur untuk dua arah kendaraan roda empat.
Sedangkan, Tol Pekutatan-Mengwi akan ditambah lajur sepeda motor, dua lajur kendaraan roda empat, dan lajur khusus sepeda dan pejalan kaki.

Tol ini pun akan memiliki underpas sebagai solusi jalan melasti, sekaligus sebagai penghormatan kepada masyarakat Bali.

Quote