Ikuti Kami

Penolak Smelter China Disinyalir Jaringan Intel Amerika

Asumsi pertama, mereka yang menolak investasi China adalah para provokator dan antek-anteknya.

Penolak Smelter China Disinyalir Jaringan Intel Amerika
Ilustrasi. Smelter China.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus menanggapi penolakan terhadap smelter atau investasi China di Indonesia, dengan berkedok isu tenaga kerja asing.

Deddy memiliki beberapa asumsi tentang identitas atau latar belakang mereka yang meributkan smelter/investasi China.

Baca: Banteng Jateng Pakdhe Manto Bagikan 3.000 Paket Sembako 

Asumsi pertama, mereka yang menolak investasi China adalah para provokator dan antek-anteknya yang tidak ingin Indonesia maju dan China maju.

" Mereka adalah bagian dari jaringan intel Barat dan mungkin Amerika yang tidak ingin industri China mendapatkan bahan baku," ujar Deddy, yang juga Anggota Komisi VI DPR ini.

Ironisnya, lanjut Deddy, mereka sudah menguras sumber daya alam Indonesia selama hampir 500 tahun terakhir. Merekalah dibelakang propaganda anti China dan anti komunis yang marak selama pemerintahan Jokowi.

"Asumsi kedua, adalah para pekerja yang tidak ingin bekerja dalam tingkat disiplin yang tinggi. Mereka maunya seperti ditempat lain dengan standar rendah dan bebas semaunya," ujar Deddy.

Lalu, asumsi ketiga adalah para petualang dan pemburu rente yang ingin 'menggoreng' isu ini agar mendapatkan keuntungan. 

"Mereka adalah para pemain lokal dan nasional yang tergiur mendapat uang mudah dari kekacauan (opini) yang ditimbulkan," ungkap Deddy.

Baca: Puan Maharani Berikan Puluhan Ribu Bantuan di Boyolali

Kemudian, asumsi keempat adalah warga  korban propaganda murahan.

"Mereka tidak punya kemauan dan atau kemampuan untuk memilah informasi yang benar dengan yang bohong/tidak lengkap!," ujar Deddy.

Seperti diketahui, ada dua proyek smelter nikel milik China yang tengah menjadi sorotan karena berusaha membawa masuk 500 tenaga kerja asing (TKA) asal Negeri Tirai bambu.

Perusahaan yang membawa TKA Cina itu adalah PT Virtue Dragon Nickel Industries (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel. Keduanya berada di Kawasan Industri Konawe; satu dari lima kawasan industri di Pulau Sulawesi.

Quote