Ikuti Kami

Peran Perempuan Dalam Dunia Politik Sangat Diperhitungkan!

Pasalnya, keberadaan kaum perempuan juga mampu berkontribusi dan mampu memberikan solusi bagi persoalan-persoalan yang ada di Jawa Barat.

Peran Perempuan Dalam Dunia Politik Sangat Diperhitungkan!
Wakil Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari.

Bandung, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari menilai jika peran kaum perempuan dalam dunia politik sangat diperhitungkan. 

Pasalnya, keberadaan kaum perempuan juga mampu berkontribusi dan mampu memberikan solusi bagi persoalan-persoalan yang ada di Jawa Barat.

Dalam rangka Hari Ibu yang mengambil tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju” Ineu Purwadewi mengungkapkan jika dirinya sebagai perempuan, sebagai seorang istri dan sebagai Ibu dari anak-anak, merupakan bentuk sebuah perjuangan yang harus dilakukan dengan ikhlas, pasalnya kita harus bisa membagi waktunya, antara keluarga dan tugas sebagai wakil rakyat dengan sejumlah agenda yang padat.

Baca: Ineu Dorong Kader Perempuan Lakukan Kerja Politik

“Yang paling penting adalah bagaimana kita melakukan dengan ikhlas dan bisa membagi waktu, seperti hari ini bagaimana mengatur urusan rumah tangga, dengan anak-anak dan keluarga serta agenda dengan kaukus perempuan parlemen, besok harus dengan partai, belum lagi dengan masyarakat, dll ini menjadi tantangan tersendiri,” jelas Ineu, saat diwawancara dalam program talk show, Channel Bandung TV, Kamis (22/12).
 
Menurut Ineu, ketika kaum perempuan terjun ke dunia politik, hal paling penting adalah komitmen.

“Seperti yang saya sampaikan dalam setiap menjadi narasumber, hal terpenting bagi kaum perempuan ketika berpolitik adalah komitmen. Komitmen dengan keluarga, komitmen dengan tugas kita sebagai anggota parlemen,” ujar Ineu kepada Gesuri.id.

Disinggung persiapan menghadapi tahun politik 2024, Ineu menjelaskan jika saat ini sudah saatnya kaum perempuan di parlemen harus bisa mempersiapkan diri, dalam upaya memposisikan diri dalam kesetaraan gender, keterlibatan dalam memecahkan berbagai persoalan, baik ekonomi, sosial maupun kesehatan.

“Tentunya kami harus terlibat dalam setiap kebijakan untuk mendorong menyelesaikan persoalan perempuan di Jawa Barat. Harapannya setidaknya ada perbaikan bagi kaum perempuan baik dari sisi regulasi, kebijakan anggaran yang responsif gender serta pengawasan yang baik, harapannya citra parlemen perempuan ini akan menjadi lebih baik lagi di masyarakat, sehingga partai politik tidak akan ragu memasangkan kader perempuannya di tepat strategis, baik di parlemen maupun di eksekutif,” katanya.

Ineu menuturkan, masih banyak persoalan atau tantangan bagi kaum perempuan untuk bisa berpartisipasi lebih dan berjuang menuju proses kesetaraan gender.

“Tantangan atau kendala yang dihadapi saat ini, seperti di internal partai politik saja, untuk menjadikan kader partai politik dari kaum perempuan ternyata susah-susah gampang, kendalanya pertama kader politik perempuan banyak tetapi tidak bersedia dicalonkan, kedua hanya sebatas melengkapi target pemenuhan saja, tidak serius untuk jenjang berikutnya, kemudian yang ketiga adalah ketidak percayaan diri serta rendahnya kesadaran dari kaum perempuan untuk bisa berjuang lebih untuk kepentingan kaum perempuan,” tutur legislator PDI Perjuangan asal Dapil XI Jabar, Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Subang ini.

Sementara saat ini lanjut Ineu, peluang atau akses untuk kaum perempuan sudah sangat terbuka untuk bisa berdaya saing dalam politik.

“Sebetulnya, akses atau peluang kepada kaum sudah diberikan ketika undang-undang sudah menyatakan jika setiap partai politik harus bisa mempersiapkan calon legislatif sebesar 30% bagi kaum perempuan. Tinggal bagaimana bisa menangkap kesempatan tersebut, proses peningkatan kapasitas, belajar, sharing juga harus dilakukan. Karena dalam pertarungannya, harus all out menghadapi para politisi-politisi lainnya, karena proses demokrasi dimana kita bisa dipercaya, disitulah kita akan dipilih masyarakat,” jelas Ineu.

Baca: Ineu Pimpin Rapat Koordinasi Kader di Kecamatan Cimanggung

Hal lain yang menjadi konsentrasi perempuan di parlemen adalah bagaimana persoalan kesetaraan gender dalam bidang pendidikan, pekerjaan atau karir, ekonomi, sosial dan kesehatan.

“Kuncinya adalah bagaimana kaum perempuan bisa terlibat dalam proses pembuatan kebijakan, harapannya persoalan kesetaraan gender ini bisa di support oleh stakeholder lainnya. Kolaborasi multi pihak dengan mendorong perempuan parlemen adalah penting, seperti belum lama ini kasus stunting di Jawa Barat yang sudah berkurang, ini adalah hasil kolaborasi parlemen perempuan yang terus bekerja menyosialisasikan pentingnya kesehatan di masyarakat, dan target 2023 Jawa Barat zero new stunting, artinya tahun 2023 hanya akan menyelesaikan kasus stunting yang masih tersisa .bukan menambah kasus baru,” tukasnya.

Terakhir, harapannya menurut Ineu adalah bagaimana target terpenuhinya kuota 30% perempuan di parlemen.

“Kita akan dorong terus capaian target 30% perempuan di parlemen, karena kami kaum perempuan pun bisa memberikan kontribusi dan solusi terhadap persoalan yang ada di Jawa Barat.” Pungkas Ineu.

Quote