Ikuti Kami

Revolusi Industri, Ganjar: Kompetensi SDM RI Sejauh Mana?

"Bagaimana sih kompetensi SDM di era revolusi industri 4.0. Belum lagi era revolusi industri 5.0, 6.0, dan seterusnya".

Revolusi Industri, Ganjar: Kompetensi SDM RI Sejauh Mana?
Ketua Umum PP Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Ketua Umum PP Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Ganjar Pranowo menekankan, pentingnya kompetensi yang dimiliki SDM Indonesia. Terlebih di era revolusi industri.

Hal ini disampaikan Ganjar dalam webinar bertajuk Kagama Literasi 2: Kompetensi SDM di Era 4.0.

Baca: Mengafirkan Pancasila? Basarah: Lampu Merah Nilai Kebangsaan

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengapresiasi buku berjudul Kompetensi SDM di Era 4.0 yang ditulis oleh AM Lilik Agung.

"Buku ini ke depan menjadi penting. Bagaimana sih kompetensi SDM di era revolusi industri 4.0. Belum lagi era revolusi industri 5.0, 6.0, dan seterusnya," ujar alumnus Fakultas Hukum UGM seperti dikutip dari laman Kagama, Senin (3/5).

Menurut Ganjar, kondisi SDM saat ini berada dalam situasi yang tidak mudah.

Meskipun di Jawa Tengah sebenarnya ada tiga sektor yang mengalami pertumbuhan positif.

Sebagaimana data BPS, kata Ganjar, ketiga sektor tersebut yaitu pertumbuhan bisnis teknologi Informasi, industri rumah sakit dan turunannya, dan sektor pertanian.

"Dari situlah kemudian cara pikir kita musti berubah. Dari yang tumbuh ini ternyata sedikit, karena sektor yang lain ambles," terang Ganjar.

Menurut Ganjar, sektor yang ambles itu butuh cara bagaimana memulihkannya.

Ketika dalam tahap pemulihan inilah banyak instrumen yang disiapkan, metode, kebijakan. Hingga insentif-insentif yang diberikan.

Ganjar menambahkan, pada sektor ekonomi dan investasi, pihaknya telah menyiapkan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan.

Namun jika sudah bersinggungan dengan SDM, acap kali kita gelagapan.

"Contohnya, salah satu kondisi investasi di Jawa Tengah. Beberapa waktu lalu ada investor yang sudah masuk di Jawa Tengah. Ketika hendak menginstall mesin operasional, pihak investor tersebut kesulitan mencari SDM yang mumpuni," beber Ganjar.

Alhasil, pihak investor akhirnya mendatangkan orang asing sebagai tenaga ahli untuk menginstal mesin-mesin yang dibutuhkan. 

Menurut Ganjar, hal ini tentu mendatangkan risiko politiknya.

Ketika orang asing didatangkan, maka di luar sana akan dianggap, kenapa harus orang asing? Kenapa tidak kita sendiri?

Oleh karena itu, Ganjar berharap dengan adanya buku Kompetensi SDM di Era 4.0 dapat menjawab tantangan SDM di masa yang akan datang.

Ganjar meyakini, di masa yang akan datang, para generasi muda menjadi SDM yang memiliki karakter sebagai berikut:

1. Dinamis
2. Lincah
3. Inovatif
4. Kreatif

Baca: Tangkap Fadli Zon! Jika Dukung Terorisme & Radikalisme

Dengan satu harapan, hipotesis yang mengatakan pada 2045 Indonesia akan menjadi negara besar secara ekonomi, berada di ranking 7 atau 4, hipotesis itu harus bisa dibuktikan.

“Dan roadmap termasuk skenarionya menurut saya harus disiapkan. Dan yang paling penting, haqqul yakin saya, itu adalah nomor satu SDM," tegas Ganjar.

Webinar turut menghadirkan narasumber Founder Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto dan AM Lilik Agung. Dilansir dari kompas.

Quote