Ikuti Kami

Rizieq Ubah Negara? Rakyat Bisa Berkelahi dan Menggelandang!

"Jika seseorang ingin merubah ideologis Indonesia maka orang tersebut telah menarik Pancasila di atas 260 juta penduduk Indonesia".

Rizieq Ubah Negara? Rakyat Bisa Berkelahi dan Menggelandang!
Ilustrasi. Rizieq Shihab.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko memberikan komentar terkait Rizieq Shihab yang lantang menyuarakan ingin merubah Indonesia menjadi negara hijrah ke sistem berbasis tauhid.

Budiman menyinggung, kondisi Indonesia yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan bahasa yang tersebar di pulau-pulau.

Baca: Darmadi Apresiasi Wacana Holdingisasi Pegadaian & BRI

Yang dimana, menurutnya, jika seseorang ingin merubah ideologis Indonesia maka orang tersebut telah menarik Pancasila di atas 260 juta penduduk Indonesia.

Hal tersebut justru akan membuat masyarakat saling berkelahi hingga jadi gelandang layaknya negara pariah atau negara yang dianggap tersingkir.

"Kita ini sekumpulan 260 juta manusia dgn imajinasi masing2, 300 suku dgn 700 lebih bahasa & dialek yg berserak di 17.000 pulau. Jika kau tarik alas Pancasilanya, semua akan berjatuhan, saling berkelahi & menggelandang sbg pariah dunia," tulis Budiman melalui akun Twitter @@budimandjatmiko, Sabtu (5/12).

Ia menganggap jika Pancasila sebagai alas masyarakat untuk berdiri bersama hingga menjadi urusan pribadi.

Ia bahkan menyebut jika masyarakat Indonesia tentu tidak ingin melihat keluarganya menggelandang di tempat pengungsian.

"Jd menjaga NKRI sbg modal awal yg mutlak & perlu serta Pancasila sbg alas kita berdiri bareng itu harus jd urusan pribadi kita kalau kita sayang keluarga kita masing2. Agar tak kita lihat keluarga kita menggelandang di kamp2 pengungsi (andai masih bisa jumpa)," terangnya.

Budiman lantas menyinggung para pemeluk paham jihad yang ingin menarik Pancasila bertujuan untuk masyarakat hancur dan bertabrakan satu sama lain.

"Jihadis mau menarik alas Pancasila dr kaki 260 juta orang. Separatis mau 260 juta orang ini berpisah tp didahului tabrakan2 di perempatan," tulisnya.

Di sisi lain, Budiman menyebut jika di Indonesia sudah ada tata tertib da aturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat.

"Padahal periuk nasi sdg ditata: orang desa sdh dapat, koperasi/UMKM diundang pesta & anak2 muda sdg mempelajari tanda2," jelasnya.

Baca: PDI Perjuangan Sulsel Kawal Kemenangan Rahman-Muammar

Lebih jauh, Budiman menyebut harta kekayaan masyarakat Indonesia yang sudah puluhan tahun dipegang pihak asing kini lantas diambil pencuri lama.

Ia mengungkapkan jika pihak-pihak yang mencoba mengacak-acak idelogi bangsa tengah beraksi besar-besaran.

Budiman menganalogikan aksi-aksi para oknum tersebut tengah terjadi di berbagai daerah.

"Harta2 kita yg puluhan tahun dipegang asing secara tak adil sdg diambil satu per satu serta pencuri2 lama & baru kelojotan karena sdg ada pengasapan besar2an. Mereka pun kalap ngeledakin petasan di mana2," ungkapnya.

Terakhir, Budiman menghimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kesadaran dan kewaspadaan. 

"YANG WARAS JANGAN NGALAH," tandasnya.

Quote