Ikuti Kami

Gibran Bukan Politik Dinasti, Tapi Politik Berkesinambungan

Politik dinasti, sebuah politik dimana seseorang baik Presiden, Walikota, Gubernur atau Bupati memajukan sanak saudaranya dan memaksakan.

Gibran Bukan Politik Dinasti, Tapi Politik Berkesinambungan
Calon walikota Solo terpilih, Gibran Rakabuming Raka.

Jakarta, Gesuri.id - Kepala Sekretariat DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) Narendra Kartiyasa Kiemas mengakui politik dinasti tidak pernah hilang dari pembicaraan orang Indonesia.

Baca: Pencalonan Gibran, Dinasti Politik atau Kompetensi?

Saat ini, lanjut Narendra, ada yang mengatakan calon walikota Solo Gibran Rakabuming Raka itu melakukan politik dinasti. Sebab sebagai seorang anak Presiden, Gibran ikut maju dalam konteslasi Pilwakot Solo. 

"Padahal anak Wakil Presiden juga ikut maju di Pilwakot Tangsel. Ada juga putra mantan Presiden yang pernah maju menjadi Calon Gubernur dalam Pilgub DKI. Apakah contoh diatas merupakan politik dinasti? Banyak yang bilang iya, ada yang bilang bukan," ujar Narendra. 

Menurut Narendra, politik dinasti itu adalah sebuah politik dimana seseorang baik Presiden, Walikota, Gubernur ataupun Bupati memajukan sanak saudaranya dan memaksakan kehendak dalam memajukan mereka tanpa melakukan fit and proper test. Dan terkadang melakukan pengancaman kepada Partai yang tidak mendukung sanak saudaranya tersebut.

"Contohnya banyak sekali, coba kita lihat ada gubernur, bupati ataupun walikota mencalonkan istrinya, anaknya dan memaksakan mereka walaupun diyakini tidak memiliki kemampuan, yang akhirnya menjadi boneka sang gubernur, bupati ataupun walikota,dan biasanya berakhir di KPK. Inilah Politik Dinasti," ungkap Narendra. 

Sedangkan berbeda dengan politik dinasti, Politik Berkesinambungan (regenerasi) adalah ketika istri, anak atau sanak saudaranya mengikuti proses berpartai, melalui mekanisme partai, mengikuti Fit and Proper Test, dan dilakukan penilaian akhir pada kemampuan pribadi. Kemudian ada suara dari akar rumput yang meminta, serta mendapatkan polling baik di internal maupun external.

Baca: Gibran Gemar Pakai Kaos Jersey, Idolakan Nankatsu

"Itulah politik berkesinambungan (regenerasi) dimana seorang pemimpin tidak dapat memaksakan kehendak, namun sanak saudaranya tetap melewati proses-proses tersebut," ujar Narendra. 

Kemudian, lanjut Narendra, hal kedua adalah kemauan pribadi sanak saudaranya untuk ikut serta dalam proses ini. 

Dan ketiga contoh diatas tersebut adalah kemauan pribadi masing masing untuk maju, bukan paksaan dari seorang ayah yang menjadi pemimpin.

"Terkadang ini yang tidak pernah dipertanyakan orang. Mas atau mbak dipaksa ya sama bapak atau ibu terjun politik? Dalam politik dinasti biasanya mereka tidak mau terjun tapi dipaksa terjun karena operator dibelakang tetap bapak atau ibu, bisa paman," ujar Narendra. 

"Dua pendapat diatas semoga menjadi penerang jalan bagi orang yang nyinyir walaupun saya juga yakin banyak yang tidak sependapat dengan saya," pungkasnya.

Quote