Ikuti Kami

Hasto : Kekuasaan Harus Berintikan Kemanusiaan

Harus ada jalan ketiga dimana tradisi intelektual masih dibutuhkan dalam kekuasaan.

Hasto : Kekuasaan Harus Berintikan Kemanusiaan
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Yogyakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan peran intelektual dibutuhkan dalam melaksanakan kekuasaan. Namun, watak dan cara kekuasaan yang terbentuk haruslah berintikan pada kemanusiaan.

Baca: Hasto: Ambisi Terhadap Kekuasaan Membuat Orang Gelap Mata

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pemikiran Guru Besar Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (UGM) Cornelis Lay yang dikukuhkan dalam sebuah upacara di kampus UGM, Yogyakarta, Rabu (6/1). Dalam pidatonya, Cornelis menyebut bahwa watak utama intelektual di dalam kekuasaan politik harus mengedepankan kemanusiaan.

Menurut Hasto, pemikiran Cornelis itu sangat konstekstual. Memang harus ada jalan ketiga dimana tradisi intelektual masih dibutuhkan dalam kekuasaan.

"Kami sepakat, antara intelektual dan kekuasaan sangat dibutuhkan. Sehingga terjadi konvergensi untuk saling menemukan bagaimana watak kekuasaan intelektual itu dipertemukan oleh pengabdian kepada kemanusiaan," kata Hasto.

Selama ini, watak kemanusiaan sebagai jiwa bagi intelektual maupun penguasa, sering dilupakan. Sehingga yang terjadi adalah politik tanpa kemanusiaan dan tanpa peradaban.

Dia menyontohkan fenomena saat ini yang disebut sebagai 'propaganda Rusia'. Banyak studi dan pengalaman berbagai negara yang menemukan bahwa propaganda dengan berbasis pada penyebaran hoaks itu sebagai anti kemanusiaan.

"Tesis yang terbaik adalah intelektual dan kekuasaan itu terus berada di jalan kemanusiaan," kata Hasto.

Karena itu, tesis yang disampaikan Cornelis tersebut adalah kritik terhadap praktik politik antikemanusiaan. Pada titik itu, penting bagi intelektual dan penguasa untuk selalu mempertemukan tujuan utamanya dalam nilai-nilai kemanusiaan. 

BacaKarena Ambisi Menang, Hasto: Jangan Hadirkan SetanKekuasaan

"Sebab tanpa jalan kemanusiaan, tidak ada politik yang membangun peradaban," tegas Hasto. 

Seperti diketahui, Professor Cornelis Lay dikukuhkan menjadi guru besar Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta, pada Rabu (6/2). Dalam pengukuhan tersebut, Cornelis Lay menyampaikan pidatonya berjudul "Jalan Ketiga Peran Intelektual, Konvergensi Kekuasaan dan Kemanusiaan".

Quote