Ikuti Kami

Mahfud MD bagi Ammarsjah Purba: Sangat Sederhana

Mahfud adalah Cawapres yang hidupnya sangat sederhana.

Mahfud MD bagi Ammarsjah Purba: Sangat Sederhana
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD (foto: dok ist)

Jakarta, Gesuri.id - Majunya Prof Mahfud MD di Pilpres 2024 membawa kebahagiaan bagi banyak orang, salah satunya adalah Ammarsjah Purba, yang saat ini bertugas sebagai Koordinator Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR) dan juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Dia menerangkan, Mahfud adalah Cawapres yang hidupnya sangat sederhana. Saat menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (2008-2013), Mahfud sempat menikahkan anaknya. Resepsi pernikahannya diselenggarakan di Aula Gedung Diklat Mahkamah Konstitusi, di kawasan Rawa Panjang, Kota Bekasi.

"Untuk ukuran pimpinan lembaga negara, menyelenggarakan resepsi di tempat seperti itu sudah memperlihatkan bagaimana sederhananya seorang Mahfud MD," ucap Ammarsjah.

Dia menerangkan, Aula Gedung Diklat Mahkamah Konstitusi tidak terlalu luas. Lokasinya juga bukan di derah elite, untuk ukuran Bekasi sekali pun, karena berdekatan dengan permukiman padat.

"Namun, begitulah Pak Mahfud. Beliau tidak suka jor-joran dalam melaksanakan pesta, seperti pejabat tinggi pada umumnya. Bahkan rombongan Presiden SBY sampai tersendat saat memasuki lokasi pernikahan, karena jalan sempit ke lokasi,” tambah Ammarsjah.

Ammarsjah menceritakan kembali waktu pertama kali nama Mahfud MD muncul, yakni saat ditunjuk Gus Dur (Presiden RI 1999-2001) sebagai Menhan. Publik sempat bertanya-tanya saat itu, siapa Mahfud MD, karena waktu itu namanya kurang dikenal dalam isu pertahanan. Publik sempat mengira Mahfud akan menjadi Menteri Pertanahan (Agraria), mengingat latar belakang akademis Mahfud sebagai dosen hukum tata negara.

"Rupanya ini semacam petunjuk dari Gus Dur, bahwa kelak Mahfud MD akan menjadi Menko Polhukam, yang salah satunnya memang mengelola bidang pertahanan," tuturnya.

Ammarsjah, selaku aktivis gerakan mahasiswa generasi 1980-an, mengaku pertama kali mengenal nama Mahfud dari sesama aktivis mahasiswa juga, yaitu AE Priyono (biasa dipanggil Mas AE). Mahfud dan Mas AE sama-sama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII), Yogyakarta. AE Priyono sempat dikenal secara luas, saat menjadi editor buku karya sejarawan Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi Untuk Aksi, yang terbit di awal 1990-an.

"Mas AE pernah bercerita, dia sangat dekat dengan Mahfud dan hampir setiap malam diskusi di kamar kos-kosan, ditemani secangkir kopi dan sepiring singkong goreng. Saat Mahfud sudah menjadi Menko Polhukam, beliau pernah menyampaikan rasa sedih dan kehilangannya kepada media saat Mas AE berpulang saat negeri kita didera pandemi (April 2020)," ucapnya.

Ammarsjah melanjutkan, kesederhanaan sikap Mahfud tidak diragukan lagi. Kata dia, Indonesia butuh pemimpin yang sederhana seperti Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, agar senapas dengan kebanyakan rakyat, yang dilihat dari sisi kesejahteraan belum terlalu baik atau pas-pasan saja. Sikap sederhana Mahfud MD menunjukkan bahwa mereka memiliki empati pada rakyat kebanyakan, yang kelak akan dipimpinnya, seandainya diberi kesempatan pada periode 2024-2029.

“Mari kita saksikan kepiawaian MMD saat debat Cawapres tanggal 22 Desember nanti. Beliau orang yang sangat kompeten dan menguasai masalah. Sederhana dalam gaya hidup, namun cakap dalam gagasan,” tutup Ammarsjah.

Quote