Ikuti Kami

Sekjen Hasto Apresiasi Tim Medsos, Relawan, dan Parpol KIK

Semua terintegrasi dengan arah yang jelas dan seluruhnya menyatu dengan semangat juang untuk menang.

Sekjen Hasto Apresiasi Tim Medsos, Relawan, dan Parpol KIK
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin. (gesuri.id/Gabriella Thesa Widiari)

Jakarta, Gesuri.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menggelar acara syukuran bersama dengan seluruh tim media sosial atau cybertroops atas kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 berdasarkan hitung cepat atau quick count beberapa lembaga survei dan real count internal.

Atas kerja keras dan kerja bersama itu, Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengucapkan terima kasih namun tak hanya kepada tim medsos, tapi juga para relawan dan parpol KIK.

Baca: Hasto Minta Elite Jujur Sikapi Perhitungan Suara

"Kita ucapkan terima kasih kepada seluruh tim sosmed dari partai politik Koalisi Indonesia Kerja dan kepada relawan. Semua terintegrasi dengan arah yang jelas dan seluruhnya menyatu dengan semangat juang untuk menang," ujar Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto dalam sambutannya di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/4).

Meskipun hasil quick count yang ada telah menetapkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019, namun Hasto tetap mengimbau para relawan dan cybertroops untuk terus mengawal kemenangan hingga selesai.

"Mari kita kawal kemenangan ini dengan sebaik baiknya, sudah saatnya kita melangkah dengans emangat baru, semangat oersatuan ind karna siappin yg terpilih dalam hal ini adalah jokowi dan marif amin beliau bukan poresiden dan wapres 01 tapi beliau adalah presiden dan wapres di seluruh rakyat indonesia," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Bendahara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Sakti Wahyu Trenggono membeberkan rahasia kemenangan paslon 01 yang dikerjakan oleh para cybertroops Jokowi-Ma'ruf Amin. 

"Kalau sudah menang, boleh buka rahasia. Jadi semua ini awalnya yang ngomporin mas Hasto. Awalnya nggak mau juga, masa bendahara ngurus sosmed, tapi setelah diberi masukan ya jalan juga," ungkap Trenggono di daerah Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa.

Trenggono mengisahkan bagaimana dirinya turun langsung ke beberapa relawan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk menggerakan tim medsosnya. Dia mengaku mendapat banyak penolakan di awal karena banyak yang tak setuju jika tim medsos dipegang langsung oleh Arya Sinulingga yang notabene pada Pilpres 2014 lalu bersebrangan pandangan politik dengan Jokowi.

"Jadi awalnya seluruh tim keberatan. Tidak bisa. Arya jadi komandan lawan kita dulu. Komandan cebong. Ga bisa lawan kita. Dulu berat. Kali ini tidak berat. Arya sudah di bawah saya," ujar Trenggono.

Baca: Hasto Minta Kader Tidak Saling Berebut Suara

Di tempat yang sama, juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga yang diminta menemani Trenggono, memimpin tim sosmed. Dia mengatakan awal mula terbentuk lantaran mendengar keluhan Jokowi. 

"Ketika Pak Jokowi mengeluh mengenai sosmed akhirnya diambilah sebuah langkah besar oleh Mas Hasto dan Mas Treng. Akhirnya menugasi kami untuk membentuk tim dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," kata Arya. 

Tim medsos saat itu berjumlah 120 orang. Pada 4 Desember, tim medsos sudah efektif bekerja. Meski begitu, tim medsos ini juga dibantu oleh relawan-relawan yang mendukung Jokowi - Ma'ruf. Semua bekerja mengonter berita bohong, fitnah, sekaligus memaparkan keberhasilan Jokowi selama memerintah empat tahun. 

"Hari ini ketika quick count dimulai 17 April, mencari orang yang bisa dipercaya memasukan C1 itu sangat sulit. Membutuhkan 240 orang. Karena kami sudah punya pasukan sosmed, langsung di balik saja tim sosmed jadi tim real count," kata dia.

Akhirnya, dalam tempo tiga hari, media sosial ramai informasi Prabowo - Sandi. "Kami langsung kalah di sosmed," kata politikus Perindo ini sambil tertawa. 

Setelah itu, tim real count yang awalnya menghitung suara Pemilu dikembalikan ke tim medsos sebagian. Tim itu kemudian mengonter kembali berita-berita negatif maupun hoaks yang menyerang Jokowi - Ma'ruf. 

"Inilah kami sangat efisien, efektif dan bener bener cyber. Tim cyber army yang betul-betul real. Bukan untuk jokowi tapi untuk bangsa Indonesia," jelas Arya.

Quote