Ikuti Kami

Sekjen PDI Perjuangan Sebut Seharusnya Prabowo Sudah Paham Soal Data Pertahanan yang Diungkap Ganjar

Seharusnya capres Prabowo Subianto yang juga merupakan Menteri Pertahanan (Menhan), memahami data-data yang diungkap oleh Ganjar.

Sekjen PDI Perjuangan Sebut Seharusnya Prabowo Sudah Paham Soal Data Pertahanan yang Diungkap Ganjar

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut sudah seharusnya calon presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto yang juga merupakan Menteri Pertahanan (Menhan), memahami data-data yang diungkap oleh Ganjar Pranowo pada saat debat Capres tadi malam.

Hal ini dikatakan Hasto menanggapi pernyataan wartawan soal Prabowo yang mengajak Ganjar dan Anies Baswedan untuk melakukan pertemuan secara khusus di luar debat Pilpres untuk membeberkan data-data terkait pertahanan.

"Kalau data-data Kemenhan yang disampaikan oleh pak Ganjar, itu kan seharusnya pak Prabowo sebagai Menhan sangat memahami seluruh data itu. Bagaimana penurunan terhadap indeks dari kemampuan pertahanan kita itu mengalami penurunan di tengah-tengah kenaikan belanja pertahanan yang luar biasa," kata Hasto menjawab wartawan dalam jumpa persnya di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin (8/1).

Apalagi, kata dia, Prabowo tentu mengetahui secara pasti terkait pembentukan PT. Teknologi Militer Indonesia. Pasalnya, orang-orang yang berada di perusahaan tersebut merupakan sahabat-sahabat Prabowo.

"Sehingga data-datanya seharusnya tidak perlu lagi dilakukan klarifikasi. Karena itu berada di dalam keseharian pak Prabowo," ujarnya.

Bukan menjawab terkait data-data yang diungkap Ganjar, Hasto justru menyesalkan jawaban Prabowo yang dinilai telah keluar konteks persoalan dengan menyalahkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

"Kami sangat menyesalkan ketika menghadapi berbagai pertanyaan, pak Prabowo malah menyalahkan menteri keuangan yang dianggap tidak memberikan dukungan terhadap kebijakan pertahanan dari pak Prabowo tersebut," tuturnya.

Politisi asal Yogyakarta itu berpandangan bahwa seorang pemimpin itu sudah seharusnya menjaga kebenaran etika, moral di depan rakyat Indonesia. Salah satunya, dengan mengakui kebenaran data-data tersebut.

"Seharusnya kalau pemimpin itu berani, gantlemen, diakui saja terhadap data-data yang disampaikan oleh pak Ganjar tersebut. Tetapi di depan rakyat ternyata pak Prabowo tidak berani untuk mengakui keberanan data-data yang seharusnya beliau sudah luar kepala," pungkasnya.

Quote