Ikuti Kami

Tolak Penundaan Pemilu, Bu Mega Arahkan PDI Perjuangan Kokoh di Jalan Konstitusi

Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri langsung menginstruksikan agar partai tetap tegak lurus pada aturan main konstitusi.

Tolak Penundaan Pemilu, Bu Mega Arahkan PDI Perjuangan Kokoh di Jalan Konstitusi
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan sambutan di syukuran selesainya pembangunan kantor baru DPD PDI Perjuangan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (6/3). (istimewa)

Makassar, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan PDI Perjuangan bersikap tegas dan akan melawan pihak-pihak yang ingin melakukan penundaan pemilu 2024.

Baca: KPU & Bawaslu Harus Perketat Pengawasan Politik Uang di Pemilu

Bahkan Hasto menyebut Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang langsung menginstruksikan agar partai tetap tegak lurus pada aturan main konstitusi terkait Pemilu.

"Sikap PDI Perjuangan sangat jelas dan secara langsung Ibu Megawati Memberikan arahan, bahwa PDI Perjuangan kokoh pada jalan konstitusi, dan tidak mentoleleransi setiap upaya yang mau mencoba melakukan penundaan pemilu. baik menggunakan celah hukum ataupun yang lain," ujar Hasto menjawab wartawan di sela syukuran selesainya pembangunan kantor baru DPD PDI Perjuangan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (6/3).

Hasto menjelaskan hal ini terkait keputusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang mengabulkan permohonan penundaan pemilu yang disengketakan oleh Partai Prima.

Menurut Hasto, Partai Prima sebenarnya tidak memiliki dasar hukum untuk mengajukan sengketa ke PN Jakarta Pusat, apalagi sampai keluar keputusan soal penundaan pemilu yang sesuai jadwal pencoblosan dilakukan pada 14 Februari 2024.

"Celah hukum yang dipakai oleh Partai Prima itu sama sekali tidak sesuai dengan UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu dan tidak menghomati proses demokratisasi yang dijalankan secara terlembaga, yaitu proses pemilu yang dijalankan secara periodik (lima tahun sekali, red)," ungkap Hasto.

Di luar itu, lanjut Hasto, pengadilan negeri juga tidak punya kewenangan dalam menangani sengkrta penetapan partai politik peserta pemilu. Karena kewenangan itu seharusnya menjadi ranah Bawaslu dan PTUN.

"Untuk masuk SD saja memerlukan syarat-syarat, apalagi ini mau ikut pemilu yang syaratnya sudah diatur dalam Undang-Undang," kata Hasto.

Baca: Puan Maharani Minta KPU Teruskan Tahapan Pemilu

Lebih jauh Hasto meminta partai politik yang belum bisa lolos menjadi peserta pemilu untuk memperbaiki diri. Sebab masih ada kesempatan untuk ikut pada pemilu selanjutnya, tentunya setelah memenuhi syarat yang diatur dalam undang-undang.

"Ketika partai politik yang oleh otoritas berwenang yaitu KPU (menyatakan tidak memenuhi syarat, red), kemudian uji sengketa ke Bawaslu dinyatakan tak lolos, ya seharusnya caranya memperbaiki diri agar kedepan lolos pemilu. Bukan dengan cara menggugat ke Pengadilan Negeri yang bukan tanah kewenangannya," tandas Hasto.

Quote