Jakarta, Gesuri.id - Pakar hubungan internasional Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Thomas Noto Suoneto, mengatakan, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mampu membumikan isu elitis dalam debat ketiga, Minggu (7/1).
"Topik yang sifatnya elitis yang bahkan cenderung sulit untuk dipahami masyarakat umum, namun kemaren khususnya yang kita lihat dari Pak Ganjar itu mencoba membumikan isu-isu elitis tersebut kepada masyarakat umum," kata Noto dalam diskusi media di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Selasa (9/1).
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Ia juga mengatakan bahwa Ganjar mampu mensinergikan isu kepentingan domestik dengan internasional. Padahal, menurut dia, sinergi itu sulit dilakukan untuk menjelaskan keterkaitan antara dua isu tersebut kepada masyarakat umum.
Ia juga menjelaskan bahwa Ganjar mampu menjadi pihak yang solutif dalam debat ketiga, terutama mengenai konflik Laut China Selatan.
"Beliau sampaikan kemarin misalnya mengenai Laut China Selatan yang memang isunya tidak sesempit hanya urusan Indonesia, ini urusan berbagai negara begitu ya. Jadi banyak isu-isu yang ditawarkan Pak Ganjar kemarin sifatnya adalah solutif," katanya seperti yang dikutip melalui laman Antaranews.
Sementara itu, ia mengatakan bahwa isu atau tema dalam debat ketiga tidak boleh dimonopoli. Selain itu, dia mengatakan isu pertahanan tidak boleh dipolitisasi.
Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram
"Saya tidak sepakat isu pertahanan ini tidak boleh dipolitisasi karena ketika ini berkaitan dengan pajak, berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, keputusan starategis itu adalah politik," ujarnya.
Selepas debat pertama pada tanggal 12 Desember 2023 dan debat kedua pada tanggal 22 Desember 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar debat ketiga yang kembali mempertemukan para capres.
Tema debat ketiga yang diselenggarakan KPU di Jakarta, Minggu (7/1), meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
