Ikuti Kami

Nostalgia Kue, Prof Nurdin Berhasrat Lambungkan Padi Sidrap

Menikmati jajanan kue, Prof Nurdin Abdullah mengemukakan hasrat membangun Sidrap sebagai lumbung padi.

Nostalgia Kue, Prof Nurdin Berhasrat Lambungkan Padi Sidrap
Nurdin Abdullah saat membeli kue

Sidrap, Gesuri.id – Kunjungan ke pasar, calon gubernur (Cagub) Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 3 Prof Nurdin Abdullah ternyata hobi makan kue jajanan. Dia pula berharap bisa mengembangkan provinsi termaju di Indonesia bagian tengah tengah tersebut. Caranya lewat memaksimalkan hasil padi di Kabupaten Sidrap.

Kunjungan Prof Nurdin tampaknya terus dikebut. Setelah mendatangi Kabupaten Pangkep hingga Kabupaten Barru secara maraton, kemarin, dirinya mendatangi Sidrap. Tepatnya di pasar Bilokka, kecamatan Panca Lottang. Secara bergantian, para pedagang dan pengunjung pasar, berebut ingin menyalami sekaligus berfoto dengan mantan Bupati Bantaeng tersebut. 

Baca Juga: Sepenggal Kisah Prof Nurdin di Pondok Mertua

Setelah itu, dirinya mengelilingi pasar, mencoba melihat situasi pada ekonomi kerakyatan. Seketika, Prof Nurdin menghentikan langkahnya di depan pedagang kue jalanan. Dia langsung membelinya. “Ini kue khas sini, makanan makanan waktu saya masih kecil dulu,” ungkapnya.

Agar situasi pasar tak terlalu heboh akibat kehadirannya, dia menghampiri salah satu pedagang. Prof Nurdin berbicara soal Sidrap sebagai kabupaten yang dikenal sebagai penghasil pangan seperti padi, bawang, talas, daikon, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Perempuan Tangguh di Balik Prof Andalan

“Ini hasil sumber daya alam kita ini butuh pengelolaan yang baik. Misalnya mengatur sampai pada siklus di pasar, dari petani pada persoalan pembibitan, jika  dengan manejemen dengan baik, maka semua petani di Sulsel akan sejahtera,” terangnya.

Memang Prof Andalan memberikan perhatian besar dalam bidang pertanian. Apalagi, sebagai Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) dirinya berharap bisa membawa Sulsel sebagai lumbung pangan nasional, bahkan internasional. Salah satunya, dengan menggennjot Sidrap sebagai sebagai salah satu sentra beras. 

Dirinya menyebut, lahan persawahan di Sidrap masih luas. Volume produksi sawahnya pun masih mungkin untuk ditingkatkan secara maksimal. “Sulsel ke depan harus jadi lumbung pangan dunia,” ujarnya. "Kita tidak lagi memikirkan surplus beras untuk kebutuhan nasional. Harus kita siap-siap memproduksi beras untuk kebutuhan dunia," kata Nurdin beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Nurdin Abdullah: Saya adalah Pelayan Masyarakat

Lelaki kelahiran 7 Februari 1963 ini meyakinkan kalau ancaman dunia di amsa mendatang adalah rebutan pangan lantaran menipisnya stok. "Sidrap harus menjadi basis produksi beras untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia," tegasnya.

Lalu apa yang dia tawarkan? Prof Nurdin merasa akan mengaplikasikan pengalaman selama menjadi Bupati Bantaeng dengan penawaran teknologi dalam meningkatkan hasil pertanian. Di mana, sukses memproduksi padi hingga meningkat tajam dengan pola tanam legowo dua : satu. "Harus hadirkan teknologi, di Bantaeng diproduksi bibit yang berumur 70 hari. Bisa hemat 50 hari dari yang selama ini atau yang biasa petani tanam panen 120 hari," jelasnya.

Nah menurutnya, apabila bibit produksi Bantaeng ditanam di Sidrap, petani bisa empat kali panen. Produksi tiap musim tanam meningkat dan frekuensi panen jadi empat kali setahun. Itulah mengapa dia berharap Sidrap menjadi lumbung terbesar padi di Sulsel.

Quote