Ikuti Kami

Kapitra: Rocky Gerung Sebut Nama Saja Sudah Salah! 

"Saya mulai dengan kasus Kapita ini," ucap Rocky Gerung.

Kapitra: Rocky Gerung Sebut Nama Saja Sudah Salah! 
Politisi PDI Perjuangan, Kapitra Ampera.

Jakarta, Gesuri.id - Debat panas tersaji dalam gelaran Indonesia Lawyers Club dengan topik pembicaraan UU ITE: Mengancam Kebebasan Berpendapat? edisi Selasa (3/11).

Depat panas ini melibatkan pengamat politik, Rocky Gerung, yang beradu argumen dengan Politisi PDI Perjuangan, Kapitra Ampera, dan Juru Bicara Presiden RI, Fadjroel Rachman.

Baca: Hasto: Bung Karno Canangkan UNJ Sebagai Kota Mahasiswa 

Dalam mengawali pembicaraan, Rocky melihat ada kekacauan dalam bahasa Indonesia yang menggabungkan pengertian antara liberty dan freedom.

"Sehingga yang diterangkan oleh Fadjroel dan Kapita itu ngaco," ucapnya dikutip dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (4/11).

Kemudian Rocky salah menyebutkan nama Kapitra, yang betul Kapitra akan tetapi ia sebut Kapita.

"Saya mulai dengan kasus Kapita ini," ucap dia.

Mendengar namanya salah disebut, Kapitra tidak terima dan langsung memberikan tanggapannya.

Politisi PDI Perjuangan juga membenarkan kesalahan tersebut.

"Nama aja sudah ngaco, Kapitra," kata Kapitra.

"Iya Kapitra," balas Rocky.

Tidak mau pembicaraan melebar kemana-mana, host ILC, Karni Ilyas, kemudian meminta Rocky kembali ke pokok pembicaraan.

Rocky menilai, Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik hanya merupakan alat.

Sedangkan yang mengancam kebebasan adalah pemerintah itu sendiri.

"UU ITE mengacam kebebasan? Sebetulnya kebebasan tidak diancam oleh undang-undang, tapi oleh arogansi kekuasaan," ucap Rocky.

Rocky menyebut UU apapun dapat digunakan oleh pemerintah untuk membungkam kebebasan.

"UU cuma alat, kalau tidak pakai UU ITE bisa pakai UU Pornografi untuk membatasi kebebasan."

"UU Kehutanan bisa dipakai mengancam kebebasan, itu poinnya," urainya.

Selanjutnya, Rocky menjelaskan arti sebuah kebebasan (freedom).

Baca: PDI Perjuangan Majalengka Apresiasi Sidang Ujaran Kebencian

Ia memaknai kebebasan sebagai 'fakultas' dalam diri seseorang untuk memutuskan, baik memutuskan untuk menghina seseorang, atau memilih memujinya.

"Kalau saya hanya diwajibkan memuji orang, artinya saya tidak punya kebebasan," tegas Rocky.

Rocky juga menyebut kebebasan yang menjadi pembeda antara manusia dengan benda.

Dirinya juga menyoroti hubungan antara kebebasan dengan sikap netral.

"Kalau saya punya kebebasan, saya boleh memilih dengan tanggung jawab sendiri."

"Jangan suruh orang mesti netral," katanya.

Quote