Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri didampingi Prananda Prabowo beserta istri dan Hasto Kristiyanto melayat ke kediaman ibunda Mantan Menteri PPPA Bintang Puspayoga dan Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Ni Jero Samiarsa.
Di Denpasar, Senin, Megawati terpantau tiba di rumah duka sekitar pukul 11.00 Wita memakai kebaya putih dan kamen hitam, senada dengan pakaian Prananda Prabowo, sementara Hasto Kristiyanto yang belum lama bebas juga datang dengan pakaian adat Bali dengan udeng merah.
Kedatangan Ketum PDI Perjuangan itu disambut hangat oleh keluarga besar dan ratusan masyarakat Denpasar yang hadir untuk mengikuti prosesi pengabenan mendiang ibunda Bintang Puspayoga dan Jaya Negara.
Baca: Ganjar Minta Publik Bersabar Akan Nama untuk Posisi Sekjen
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan kedatangan Megawati Soekarnoputri menyambung rentetan kegiatannya di Pulau Bali sejak Selasa (29/7) lalu.
“Karena bertepatan waktunya juga, ibu menyesuaikan, karena sebelum tanggal 1 Agustus kalau tidak salah tanggal 29 Juli ibu sudah ada di Bali, lalu mengikuti bimtek partai di The Meru kemudian lanjut Kongres PDI Perjuangan di Nusa Dua dan langsung ini di sini,” kata dia.
Megawati Soekarnoputri sendiri datang tepat sebelum proses palebon atau pengabenan jenazah mendiang ibunda Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak itu, sehingga kunjungannya cukup singkat.
“Kebetulan juga bertepatan pada hari ini prosesi pengabenan dari ibundanya Pak Wali Kota, ibundanya Ibu Bintang yang juga sekarang menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan, oleh karena itu ibu ketum dan jajaran DPP langsung melakukan prosesi melayat,” ujar Kadek Agus.
Saat tiba ketua umum yang kembali terpilih saat Kongres PDI Perjuangan pada Jumat (1/8) kemarin itu sempat duduk dan menikmati kudapan sembari bercengkrama dengan keluarga yang berduka.
Baca: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie
Setelah hampir satu jam, Megawati didampingi Prananda Prabowo, Hasto Kristiyanto, diikuti Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, hingga jajaran bupati dan wakil bupati di Bali menuju balai jenazah untuk berdoa.
Dilengkapi dupa, mereka berdoa dari luar balai kemudian bertolak ke mobil dan tidak ikut serta ke kuburan untuk proses kremasi.
“Kalau saya ikut ke kuburan tapi ibu dan rombongan tidak, langsung balik,” kata Wakil Wali Kota Denpasar.