Ikuti Kami

Ganjaran Medali Emas Indonesia dan Semangat Menjaga Supremasi

Oleh : Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga, Inisiator Kerja Indonesia Moeda, Aryo Seno Bagaskoro. 

Ganjaran Medali Emas Indonesia dan Semangat Menjaga Supremasi
Muhammad Ramadhan Sananta dan Ananda Raehan Alief (ki-ka) merayakan kemenangan usai pertandingan.

Surabaya, Gesuri.id - Jalanan Kota Surabaya sepi. Padahal jam "masih" menunjukkan sekitar pukul 21.30. Di waktu-waktu biasa, lalu lalang kendaraan biasanya masih tampak memadat.

Di sisi lain, berbagai warung dan kafe penuh sesak. Kenderaan berjejal memenuhi lahan parkir, orang-orang berdesakan tempat duduk.

Semua sibuk menonton layar kaca atau layar tancap. Sesekali suasana terasa tegang, sesekali orang bersahut-sahutan dukungan. Mereka tidak ingin ketinggalan ikut larut dalam keseruan nonton bareng.

Tiba-tiba teriakan demi teriakan bergemuruh. Bunyi derap kaki dan rasa senang meluap ekstatik. Orang-orang melompat dari bangkunya masing-masing. "Goool!"

1-0 untuk Indonesia. Sundulan Ramadhan Sananta membawa Indonesia unggul atas Thailand. Permainan Indonesia yang kokoh dan solid seakan mendapatkan validasi.

Baca: Emas Bola Sea Games Momentum Bangkitnya Sepakbola Indonesia

Itulah 20 menit awal suasana laga panas pertandingan sepak bola final SEA Games 2023 yang diselenggarakan di venue Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja.

Pertandingan yang menguji energi para pemain, menguras emosi penonton, sempat berkejaran skor, bahkan bertensi tinggi di waktu injury time 90 menit+7. Inilah pertandingan tumpah darah.

Usai melalui beragam drama dan babak tambahan waktu, Indonesia akhirnya berhasil menang meyakinkan dengan skor 5-2. Kegigihan dan durabilitas skuad besutan pelatih Indra Sjafri ini diganjar lunas dengan perolehan medali emas di cabor sepak bola, setelah 32 tahun tanpa emas di cabor yang sama di SEA Games.

Para pemain melakukan selebrasi sujud syukur. Para staff pelatih dan tim juga bersorak sorai. Tak hanya itu, para pendukung dan supporter ikut bergembira dan merayakan. Atmosfir Kamboja, tempat laga final digelar, diwarnai dengan kegembiraan kejayaan merah putih. 

Apalagi di tanah air. Pelosok-pelosok kampung, seluk beluk kafe dan warung, hingga rumah-rumah warga seakan melebur menjadi satu dalam rasa bangga dan rasa haru. Laman-laman media sosial riuh redam dengan unggahan tentang sepak bola.

Supremasi sepak bola menjadi simbol optimisme yang menghentikan segala kerumitan hidup, digantikan dengan rasa persatuan yang manifes. Paling tidak di Asia Tenggara, orang Indonesia layak berbangga.

Di antara lapisan demi lapisan kebahagiaan itu, beredar sebuah video di media sosial yang menampakkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ikut deg-degan sambil berdiri sesaat sebelum Timnas Indonesia akan mencetak gol. Pemimpin berambut putih itu kemudian bersorak saat gol melesak ke gawang Thailand.

Figur Ganjar memang tidak pernah jauh dari sepakbola. Terlepas dari framing apapun yang dibingkaikan untuknya, publik bisa melihat bagaimana kegemarannya pada sepak bola selama ini jika mau agak jeli. Paling tidak, jejak digitalnya berkata demikian.

Selain konsisten mendukung Timnas, Ganjar adalah Die Hard Manchester United. Menang kalah tetap dukung MU. Ada Harry Maguire atau tidak, tetap GGMU. Beberapa kali kunjungan ke warga dan dibully saat MU kalah, tetap MU klub terbaik bagi sosok Ganjar. Di medsos pun, Ganjar konsisten tak malu-malu tampil sebagai fans sepakbola.

Sebagai seorang pengambil kebijakan, Gubernur Ganjar juga konsisten mendorong pembinaan atlet-atlet sepakbola : salah satunya tim sepakbola putri SOIna Jawa Tengah hingga berhasil menyabet medali emas di Thailand. Ia juga tercatat melakukan revitalisasi di berbagai stadion bola. 

Selain itu, Ganjar banyak mendorong kolaborasi antar pendukung sepak bola, salah satunya dengan menginisiasi turnamen antar suporter awal tahun ini.

Maka video Ganjar nonton final SEA Games menjadi sebuah kewajaran. Tidak ada yang berubah dari dirinya, meskipun saat ini ia sudah menjadi calon presiden, bukan lagi hanya seorang gubernur.

Dengan demikian ada harapan besar bahwa kegemaran Ganjar pada bola selama ini bisa dibaca sebagai keberpihakannya pada kemajuan olahraga, khususnya sepakbola. 

Baca: Gus Nabil Tekankan Dukungan Berkelanjutan Untuk Pencak Silat

Ada impian bahwa rancangan kebijakan-kebijakan nasional ke depan akan semakin progresif dalam menyediakan ekosistem yang baik untuk pengembangan talenta putra-putri terbaik bangsa. Tidak hanya di level timnas, tapi berjenjang dari atas dalam hal kesejahteraan pemain dan pelatih, iklim liga yang baik, penyediaan wasit yang kompeten, dan kesiapan infrastruktur yang memadai, hingga perhatian di level sepakbola kampung yang menjadi wajah olahraga kerakyatan.

Disinilah kebijakan yang baik diharapkan dapat dihasilkan demi menjaga momentum kemenangan. Bagaimanapun, kebijakan adalah produk politik yang darinya dibutuhkan pemimpin yang memiliki kesesuaian concern dan kegemaran.

Kita semua layak berbangga pada kemenangan Indonesia di SEA Games. Kita layak melakukan selebrasi nasional. Sebab kemenangan ini menambah satu lagi optimisme kita akan kejayaan bangsa.

Tapi kebanggaan itu tidak boleh lepas dari momentum kebangkitan, juga kesadaran untuk senantiasa mendorong calon-calon pemimpin untuk terus mengganjar bangsa kita dengan energi kemenangan yang utuh dan berkelanjutan di segala bidang. 

Paling tidak, pemimpin seperti Ganjar Pranowo, yang sama-sama deg-degan, bersorak, dan teriak gol di depan layar televisi seperti kita, bisa kita harapkan dalam memahami semangat itu dan memimpin kebijakan yang sesuai.

Quote