Kediri, Gesuri.id - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana menikmati kopi asli dari Bumi Panjalu dalam Festival Kopi Tanah Air, Jumat (27/5).
Dhito bersulang bersama seluruh kader partai berlambang banteng bermoncong putih di seluruh Indonesia.
“Tentunya apa yang menjadi agenda PDI Perjuangan hari ini selaras dengan program Pemkab Kediri,” kata Dhito yang juga merupakan kader partai PDI Perjuangan.
Baca: Teriakan 'Puan Maharani Pesiden' Euforia Usai Minum Kopi
Acara bertajuk uji cita rasa kopi ini, kata Dhito, juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kopi lokal Kabupaten Kediri secara luas.
Lebih lanjut Dhito menuturkan, pihaknya terus berupaya untuk mengembangkan kopi di wilayahnya tersebut. Utamanya kopi yang berada lereng Gunung Kelud dan Gunung Wilis.
“Komoditas kopi ini sebenarnya kita bangun di beberapa demplot. Demplot yang berada di Kecamatan Puncu dan yang akan segera kita kembangkan di Gunung Wilis,” tutur bupati berkacamata itu.
Sebagaimana diketahui, bupati muda itu tengah mencanangkan kopi organik sebagai program ekspansi dari program Desa Inovasi Tani Organik (DITO). Pihaknya targetkan dua tahun mendatang hasil dari progam tersebut sudah siap ekspor.
Upaya tersebut dilakukan Mas Dhito karena melihat adanya potensi kopi yang besar di wilayah lereng Gunung Wilis. Menurutnya, seluas 35 hektare lahan ditargetkan tahun depan akan menjadi pusat kopi organik.
Baca: Turnamen Sepakbola Sujiwo Cup II Resmi Dibuka!
Kemudian, Dhito menyebutkan akan menunjuk Desa Jugo sebagai pilot project. Nantinya, kata Dhito, kopi organik ini dikerjakan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Senada dengan Dhito, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro menyebutkan pada acara tersebut disediakan kopi asli Kabupaten Kediri.
“Tadi ada yang minum kopi dari Gunung Wilis, Gunung Kelud. Kopi yang kita pakai tadi semua asli Kabupaten Kediri,” ujarnya.