Ikuti Kami

'Genderuwo' Suka Menakut-Nakuti dengan Hoax dan Kebencian

Ara: Ucapan itu bermakna tidak boleh saling menakut-nakuti.

'Genderuwo' Suka Menakut-Nakuti dengan Hoax dan Kebencian
Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyebut ucapan Presiden Jokowi soal politik genderuwo bermaksud positif. Menurutnya, ucapan itu bermakna tidak boleh saling menakut-nakuti.

Menurut Maruarar, hal ini juga berlaku kepada timses Prabowo Subianto.

Baca: Presiden Tekankan Politisi Jangan Menakut-Nakuti Rakyat

"Saya rasa itu penting sekali. Kemudian mereka yang ingin mengubah prinsip bernegara, keberagaman, persatuan, saya pikir tak boleh timses Jokowi dan Prabowo melakukan seperti itu (politik genderuwo)," ujar Maruarar, Minggu (11/11).

Sebelumnya, Jokowi mengungkap adanya pihak yang melakukan 'politik genderuwo' yang suka menaku-nakuti. Meski tak menyebut nama, Jokowi menjelaskan apa yang dia maksud sebagai 'politik genderuwo'.

Maruarar menyebut politik gederuwo terjadi karena ada oknum yang menyebarkan hoax dan ujaran kebencian.

"Harusnya masing-masing capres secara terbuka menyampaikan pikiran dan komitmennya, termasuk tegas kepada tim yang melakukan itu (hoax dan ujaran kebencian). Jadi ada koreksi juga," kata dia.

Baca: Pemimpin Harus Bisa Bangun Rasa Optimisme

Bahkan, hukuman tegas wajib diberikan kepada mereka yang melakukan politik genderuwo.

"Dua capres ini silakan pada timnya masing-masing, siap yang melakukan hoax dan ujaran kebencian harus ditindak tegas, kalau perlu dikeluarkan," tutur pria yang akrab disapa Ara itu.

Quote