Ikuti Kami

Megawati Sindir Kader yang Keluar dari Jalur PDI Perjuangan

Megawati menyindir kader-kader yang lupa diri sehingga keluar dari track perjuangan partai yang diajarkan. 

Megawati Sindir Kader yang Keluar dari Jalur PDI Perjuangan
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Manado, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyindir kader-kader yang lupa diri sehingga keluar dari track perjuangan partai yang diajarkan. 

Megawati mengatakan jika ada kader yang awalnya manis saat pencalonan tetapi kemudian lupa saat sudah jadi atau duduk dalam jabatan.

Baca: Megawati Bakar Semangat Kader Saat Perayaan Natal di Sulut

“Sebelum jadi, mereka datang ke rumah, omong dengan saya. Tetapi setelah jadi, lupa diri. Ini bahaya. Saya tidak suka ada kader main di belakang. Saya tidak suka ada yang main tusuk dari belakang. Semua kader, Anggota dan Simpatisan PDI Perjuangan haruslah konsisten, loyal dan bertanggung jawab pada tugas partai,” ujar Megawati.

Dikatakan Megawati, harusnya kader partai harus tetap setia pada garis-garis besar perjuangan partai, apapun yang terjadi.

“Seperti tema perayaan Natal ini yakni 'Dari Awal Hingga Akhir Tetaplah Setia’. Kalimatnya, harus dilengkapkan, setia pada siapa? setia pada PDI Perjuangan,” kata Megawati.

Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga mengajak seluruh kader, anggota dan simpatisan untuk tetap solid bergerak dalam melaksanakan hasil Rakernas I PDI Perjuangan tahun 2020 yang memiliki tujuan utama mensejahterahkan rakyat.

"Kita harus tetap solid. Ingat tahun 2020 ada Pilkada yang harus kita menangkan demi tercapainya tujuan kita yakni kesejahteraan rakyat," tutur Megawati kembali.

Baca: Hasto Puji Ara Bak Gembala Politik di TMP

Perayaan Natal Keluarga Besar PDI Perjuangan Sulut dirangkaikan dengan penyerahan diakonia Natal kepada dua Panti Asuhan dan 21 tokoh senior PDI Perjuangan Sulut.

Penyerahan Diakonia dilakukan oleh Megawati didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut Olly Dondokambey SE, Wakil Ketua Drs Steven OE Kandouw, Sekretaris Frangky Wongkar SH, Bendahara Andrei Angouw dan Ir Rita Tamuntuan.

Quote