Ikuti Kami

Sosok Megawati Soekarnoputri di Mata Putra-putrinya

Megawati Soekarnoputri dikenal tegas dan berpegang teguh pada prinsip dan ideologi partai.

Sosok Megawati Soekarnoputri di Mata Putra-putrinya
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memberikan sambutan saat penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/1/2019). Rakornas tersebut menghasilkan rekomendasi politik yaitu penugasan kepada seluruh kader PDIP untuk mengarahkan, mengawal, mengamankan dan memastikan kebijakan-kebijakan politik pemerintah pusat tetap mengandung satu muatan, satu arah, serta satu haluan yaitu ideologi Pancasila.

Jakarta,Gesuri.id - Presiden RI Ke-5, Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau yang akrab disapa Megawati Soekarnoputri, Rabu (23/1) tepat  72 tahun yang lalu dilahirkan di Yogyakarta. 

Sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati dikenal tegas dan berpegang teguh pada prinsip dan ideologi partai. Hal ini lah yang membuat partai berlambang Kepala Banteng bertahan menjadi partai yang besar hingga saat ini.

Baca: HUT Megawati: Libatkan 200 Anak Muda, Bercita Rasa Budaya

Menurut Putri Megawati, Puan Maharani, ketegasan dan berprinsip merupakan karakter sang ibunda. Jika sudah berkomitmen, maka Megawati pasti mewujudkannya dalam kerja-kerja politik.

"Ibu Megawati teguh dalam prinsip dan kalau sudah komit, maka akan diwujudkan dalam kerja-kerja politik," kata Puan yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sebagai pemimpin partai, Puan melihat ketegasan Megawati dalam menggembleng para kadernya untuk terus berjuang demi ideologi partai yaitu mewujudkan Indonesia Raya.

"Ibu Megawati selalu menggembleng kader-kader partai agar selalu turun ke bawah bersama rakyat; selalu menekankan pentingnya berpartai memiliki kemantapan ideologi, soliditas organisasi, dan disiplin kader partai," ungkapnya.

"Ibu Megawati selalu mengingatkan, dalam berpolitik harus membangun peradaban, santun dan beretika," sambung Puan.

Selain itu, menurut putra Megawati, Prananda Prabowo, Megawati selalu menggembleng kader PDI Perjuangan lewat berbagai diskusi dan dialektika. Dan prinsipnya adalah berpolitik dengan ideologi, sesuai Konstitusi, dan demi kepentingan rakyat.

Prananda mengatakan, Megawati selalu menekankan bahwa tugas utama politisi adalah mengorganisasi rakyat, membangun rakyat yang owbewust (tidak sadar) menjadi rakyat yang bewust (sadar).

Kesadaran harus ditanamkan agar rakyat menyadari tanggung jawab sebagai warga negara, lanjut Prananda. Sehingga ketika menyampaikan opini, opini tersebut tidak sekedar tuntutan, namun sekaligus dorongan agar negara hadir sebagaimana diatur dalam Konstitusi. Terutama menyangkut pemenuhan hak-hak dasar warganya.

"Intinya, Ibu sangat tidak menghendaki opini publik yang dipolitisasi, sekedar menjadi stempel pembenaran sebuah kebijakan politik yang sebenarnya bertentangan dengan konstitusi. Ibu bahkan tidak ragu bersikap tegas jika opini publik akhirnya digunakan sebagai alat yang berakibat terjadinya disintegrasi bangsa," paparnya.

Baca: Datangi Debat Pilpres, Megawati Foto Bersama Prabowo

Terkait banyaknya media yang tak jarang memberitakan sang ibunda, Prananda mengungkapkan, Megawati selalu mengajarkan dirinya dan kader PDI Perjuangan untuk tidak antikritik.

Sebab bisa saja berita yang dikatakan media ada benarnya, meski terkadang keras dan pahit. Maka jika pemberitaan media adalah kritik membangun, seorang politikus harus berlapang dada menerimanya. Bahkan menjadikannya sebagai bahan untuk memperbaiki diri.

"Yang jelas, Ibu mendidik kami kader-kadernya untuk tidak berhenti berjuang. Bahwa kebahagiaan kita bukan saat dekat dengan kekuasaan, namun saat menangis dan tertawa bersama rakyat," pungkas Prananda, yang juga Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDI Perjuangan ini.

Quote