Ikuti Kami

Ansy Lema Serap Aspirasi Warga Kuanfatu

Ini merupakan bagian dari Kunjungan Dapil (Kundapil) Perseorangan Ansy sebagai anggota Komisi IV DPR RI Dapil NTT II.

Ansy Lema Serap Aspirasi Warga Kuanfatu
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menyapa secara virtual kelompok penerima bantuan Kebun Bibit Rakyat (KBR) di Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, baru-baru ini. (Foto: Istimewa)

Timor Tengah Selatan, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menyapa secara virtual kelompok penerima bantuan Kebun Bibit Rakyat (KBR) di Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, baru-baru ini. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari Kunjungan Dapil (Kundapil) Perseorangan Ansy sebagai anggota Komisi IV DPR RI Dapil NTT II.

Baca: Ansy Lema Tampung Aspirasi Petani Rote Ndao

Bantuan KBR merupakan hasil kerja sama Ansy dengan Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK).

"Saya telah mengalokasikan bantuan KBR kepada lima kelompok tani hutan di Kuanfatu.  Bantuan tersebut berupa uang tunai sebesar Rp 50 juta bagi tiap kelompok. Ditransfer langsung ke rekening masing-masing penerima," ungkap Ansy 

Maka, sambung Politikus PDI Perjuangan itu, total bantuan lima kelompok sebesar Rp 250.000.000. Saat ini pencairan tahap pertama sebesar Rp 20 juta telah dilakukan.

Ansy memaparkan, KBR bertujuan mengadakan bibit untuk rehabilitasi hutan, lahan kritis, lahan tidak produktif serta penghijauan. Setiap kelompok dibiayai negara untuk menghasilkan minimal 20.000 batang bibit di kebun-kebun persemaian.

"Saya mendapatkan laporan terkini, progress dari setiap kelompok KBR. Pada umumnya mereka kini telah menyemaikan bibit," ujar Ansy. 

Ansy mengungkapkan, adapun jenis-jenis bibit KBR bervariasi, mulai dari mahoni, cendana, kelor, pinang, dan jambu mente. Anakan bibit itu pun sudah tumbuh.

Baca: Reses, Ansy Lema Serap Aspirasi Warga Airnona

Pada waktu yang tepat, lanjut Ansy, berbagai bibit tersebut akan ditanam di lahan kritis, ataupun lahan warga yang telah disediakan.  Mereka bahkan bersedia jika bibit KBR tersebut disalurkan keluar dari daerah Kuanfatu.

"Pada kesempatan itu, saya juga mendengar dan mencatat aspirasi dari para peserta tentang permasalah dan potensi Kuanfatu, TTS. Kuanfatu sangat potensial untuk penggemukan sapi. Karena daerah tersebut tersedia pakan sapi yang melimpah," ujar Ansy. 

Mereka, sambung Ansy, meminta Kementerian Pertanian (Kementan) agar memberikan bantuan ternak sapi.

Masyarakat Kuanfatu juga berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan bibit ikan untuk budidaya air tawar.

Namun, ujar Ansy, beberapa desa di Kuanfatu kini mengalami kekurangan air minum sekaligus air untuk menyiram tanaman. Mereka butuh bantuan sumur bor, motor air, pemipaan dan bak penampungan agar mengalirkan air dari sumbernya ke rumah ataupun ke kebun mereka.

"Menanggapi laporan progres KBR, saya berharap bantuan KBR dapat digunakan sesuai peruntukkannya," ujar Ansy. 

Ansy menjelaskan, KBR adalah program rehabilitasi hutan dan lahan kritis-non produktif ataupun fasilitas umum dengan skema pemberdayaan masyarakat. Jadi bantuan KBR tidak hanya berdampak ekonomis, tetapi ekologis.

"Saya juga mengapresiasi inisiatif kelompok yang membudidayakan dan melestarikan tanaman Cendana sebagai cara dan upaya untuk melestarikannya dari kepunahan," ujar Ansy. 

"Adapun aspirasi masyarakat Kuanfatu telah saya catat dan akan teruskan dalam sidang bersama mitra Komisi IV DPR RI," pungkasnya.

Quote