Bogor, Gesuri.id - Anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya telah menggagas gerakan belanja tanpa menawar di Kota Bogor baru-baru ini.
Gerakan ini telah diluncurkan Atty bersama Baraya Ceu Atty (BCA) di Pasar Padasuka, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Rabu (11/11).
Baca: Soal Provinsi Sunda, Hasanuddin: Jangan Obok-Obok Jabar!
Melalui gerakan ini, Politisi PDI Perjuangan Kota Bogor itu ingin masyarakat tidak menawar ketika berbelanja di pasar tradisional maupun warung terdekat.
"Para pedagang Pasar tradisional dan pedagang warung itu khan para pelaku usaha mikro (UMKM). Apabila masyarakat berbelanja tanpa menawar ditempat mereka, UMKM bisa berkembang dan maju," ujar Atty.
Atty juga menghimbau kepada para "emak-emak" untuk tidak berbelanja ke Mall. Meskipun mall memasang harga diskon, Atty mengajak para ibu tidak tergoda dan tetap berbelanja di warung tetangga atau pasar tradisional.
"Buat pelaku usaha mikro sebagai tetangga terdekat untuk bahagia. Membuat bahagia sesama sangat sederhana, yakni dengan berbelanja di warung terdekat," ujar Atty.
Sejatinya, Atty tidak "mendadak" pro UMKM melalui gerakan belanja tanpa menawar ini. Atty merupakan Ketua Koperasi Karya Mandiri, yang bergerak dalam penguatan ekonomi kerakyatan dengan membina para pelaku UMKM di Bogor.
Koperasi itu kini telah memiliki anggota sebanyak 20.000 orang di seluruh Bogor. Salah satu program unggulan Koperasi Karya Mandiri, adalah Pinjaman Tanpa Bagi Hasil untuk para pelaku UMKM.
Langkah Atty memperjuangkan UMKM melalui gagasan nya itu sejatinya sangat penting dalam menyelamatkan ekonomi negeri ini.
Sebab, untuk diketahui, UMKM masih mendominasi struktur perekonomian di Indonesia.
Berdasarkan data Kementetian Koperasi dan UKM, total unit usaha UMKM saat ini mencapai 64,19 juta pelaku usaha atau 99,9% dari total unit usaha di Indonesia.
Baca: Deddy Desak Pusat Data Terpadu UMKM Segera Realisasikan
UMKM yang paling mendominasi masih usaha mikro yang mencapai 63 juta lebih unit usaha atau 98,68% dari total UMKM, lalu selanjutnya usaha kecil sebanyak 783 ribu lebih unit usaha (1,22%), serta usaha menengah 60 ribu lebih unit usaha (0,09%).
Data juga menunjukkan, UMKM memiliki kontribusi sebanyak 97% untuk lapangan kerja di Indonesia, 60% terhadap PDB nasional, 58% terhadap investasi nasional dan 14% ekspor nasional.
Sehingga, bisa dikatakan, bahwa Gerakan Belanja Tanpa Menawar di pasar atau warung, yang digelorakan Atty bukan hanya untuk menyelamatkan ekonomi kota Bogor. Tapi gerakan ini juga bisa dikatakan bagian dari upaya menyelamatkan ekonomi nasional, terutama setelah diterpa 'badai' pandemi Covid-19.