Blora, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menyatakan angka kejadian stunting, atau kekerdilan/gagal tumbuh merupakan isu global yang menjadi perhatian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Pemerintah.
Edy mengungkapkan, hingga saat ini kasus stunting di kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng) masih terbilang cukup tinggi.
Baca: Benhur Tegaskan Kader Banteng Maluku Ikut Bantu Pemerintah
"Karena itu, hal ini bisa dikatakan cukup memperihatinkan dan harus menjadi perhatian kita bersama untuk dapat bekerjasama antar instansi dalam upaya menekan angka kejadian stunting ini," tegas Edy, baru-baru ini.
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, perangkat pemerintah, BKKBN, hingga perangkat desa bahkan sampai bidan desa harus memiliki kerjasama yang baik dalam menyelesaikan masalah ini. Sebab tingginya angka stunting dapat berpengaruh pada kualitas SDM Indonesia kedepannya.
Edy menjelaskan, asupan gizi yang baik pada ibu hamil ataupun anak pada 1000 hari kelahiran, stimulasi tumbang yang baik pada anak-anak, kontrol kesehatan pada ibu dan anak, kebersihan lingkungan serta berbagai faktor kesehatan lain harus menjadi prioritas penanganan yang kita lakukan dalam menyelesaikan permasalahan stunting.
Baca: Edy Ingatkan Dampak Buruk Pernikahan Dini
Selain itu, sambung Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jateng itu, masyarakat juga harus memahami 4T, yaitu terlalu muda usia melahirkan, terlalu dekat jarak kelahiran dari anak 1 ke anak selanjutnya, terlalu tua usia melahirkan, dan terlalu sering melahirkan.
"4T itu merupakan faktor yang beresiko bagi kesehatan baik ibu atapupun anak," ujar Edy.
"Mari bersinergi bersama mewujudkan Indonesia bebas Stunting!," tambah Anggota DPR RI dari dapil Jateng 3 itu.
