Ikuti Kami

Risma Canangkan Pelatihan Seribu Nelayan Siaga Bencana 

"Sekarang kita mulai dorong untuk membangun kearifan lokal karena dengan kearifan lokal banyak contoh yang bisa menyelamatkan warga".

Risma Canangkan Pelatihan Seribu Nelayan Siaga Bencana 
Mensos Tri Rismaharini usai menghadiri puncak peringatan HUT Tagana ke-17 di pantai timur Pangandaran, Rabu (31/3).

Pangandaran, Gesuri.id - Mensos Risma memastikan pihaknya mulai mendorong mitigasi bencana berbasis kearifan lokal. Salah satunya adalah dengan melatih 1.000 nelayan menjadi sahabat Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Baca: Hasto: Uzbekistan Produksi Film Imam Bukhari, Ada Bung Karno

"Sekarang kita mulai dorong untuk membangun kearifan lokal karena dengan kearifan lokal banyak contoh yang bisa menyelamatkan warga dari bencana, sejarah membuktikan itu," kata Tri Rismaharini usai menghadiri puncak peringatan HUT Tagana ke-17 di pantai timur Pangandaran, Rabu (31/3).

Dia mencontohkan kejadian tsunami Aceh, bahwa secara teori wilayah yang terkena dampak paling parah yaitu daerah Semelu. Namun karena warga di Semelu memiliki kearifan lokal terkait siaga bencana, maka risiko bencana bisa ditekan. Yang meninggal dunia menjadi korban di wilayah itu 3 orang, karena ketika terjadi gempa warga langsung mengevakuasi diri ke perbukitan.

"Semelu punya kearifan lokal, sehingga dampak bencana bisa dihindari," kata Risma.

Selain melatih masyarakat atau nelayan agar siaga bencana dan memiliki keterampilan mitigasi bencana, Tri Rismaharani juga mengatakan pihaknya melakukan pendidikan terhadap anak-anak bagaimana menghadapi situasi bencana, khususnya gempa bumi dan tsunami.

"Ada pelibatan anak-anak sekolah, jadi sejak kecil mereka diajarkan bagaimana kalau terjadi bencana. Sehingga itu akan membekas kelak sampai mereka dewasa," kata Tri Rismaharini.

Sementara itu Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Safii Nasution menjelaskan alasan pelatihan bagi nelayan tersebut sebagai upaya pemerintah untuk melindungi warga pesisir selatan termasuk Kabupaten Pangandaran dari ancaman megatrust.

Megathrust adalah gempa karena tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia, dan dapat memicu tsunami.

"Seribu orang nelayan ini nantinya mendapatkan pelatihan penanggulangan bencana. Sehingga jika terjadi megatrust mereka dapat membantu masyarakat lainnya untuk menyelamatkan diri," jelas Safii.

Baca: Buah Desakan Putra, Kepala Daerah Terima Surat Kemenkeu

Selain itu, Safii menambahkan Kemensos terus melakukan edukasi kepada masyarakat terhadap ancaman Megatrust juga dilakukan melalui pelatihan dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) berbasis kawasan di sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, seperti Kabupaten Pangandaran.

Puncak peringatan HUT Tagana ke-17 dihadiri oleh perwakilan Tagana dari seluruh Indonesia. Mereka menggelar berbagai kegiatan dan perlombaan. "Saya adalah saksi bagaimana Tagana selalu hadir dalam setiap bencana yang terjadi di Indonesia. Mereka bekerja dalam sunyi, tak tersorot kamera namun kerjanya nyata. Dirgahayu Tagana," kata Tri Rismaharini. Dilansir dari detik.

Quote