Ikuti Kami

Rugikan Petani, Politisi PDI Perjuangan Tolak Impor Beras

Realisasi impor beras yang terlaksana hanya 280 ribu ton mengingat beberapa daerah telah memasuki masa panen.

Rugikan Petani, Politisi PDI Perjuangan Tolak Impor Beras
Pekerja mengangkut beras impor dari Thailand di gudang Bulog Divre Jatim, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/3).

Bandarlampung, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Sudin di Bandarlampung, Kamis (1/3) mengungkapkan dirinya tidak menyetujui adanya impor beras mengingat akan merugikan petani. Namun di sisi lain, stok beras di Tanah Air sebelum impor hanya 820.000 ton atau masih jauh dari ambang batas yakni sebesar 1,3 juta ton.

Sudin mengatakan, dengan kondisi tersebut akhirnya pemerintah melakukan impor beras untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri.

Ia mengatakan realisasi impor beras yang tadinya sebesar 500 ribu ton hanya terealisasi sekitar 280 ribu ton. Penurunan realisasi impor beras itu karena beberapa daerah telah memasuki masa panen padi.

Sudin menyatakan dirinya akan segera memantau keberadaan beras impor sebanyak 30 ribu ton yang saat ini masih berada di gudang Bulog Divre Lampung.

"Saya akan melihat ke gudang Bulog terkait beras impor itu, termasuk kualitasnya mengingat keberadaan beras itu untuk menjaga stok," kata Sudin, usai menjadi pembicara pada sosialisasi UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa beras impor terutama dari Pakistan dan India lebih murah dibandingkan di dalam negeri.

"Harga beras di India dan Pakistan hanya Rp4.300 hingga Rp4.700 per kilogram," ujarnya.

Quote