Ikuti Kami

Adi Wiryatama Gelar Lomba Masak Olahan Pendamping Beras Pencegah Stunting di Bulan Bung Karno

Lomba tersebut diikuti oleh 20 Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kabupaten Tabanan, dan melibatkan lebih dari 200 orang, termasuk anggota KWT.

Adi Wiryatama Gelar Lomba Masak Olahan Pendamping Beras Pencegah Stunting di Bulan Bung Karno
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan,  I Nyoman Adi Wiryatama mengguncang Tabanan lewat gebrakan program inovatifnya dalam masa reses: Lomba Masak Olahan Pendamping Beras Pencegah Stunting, yang digelar di Bale Serbaguna Desa Adat Beda, Kamis (19/6/2025).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan,  I Nyoman Adi Wiryatama mengguncang Tabanan lewat gebrakan program inovatifnya dalam masa reses: Lomba Masak Olahan Pendamping Beras Pencegah Stunting, yang digelar di Bale Serbaguna Desa Adat Beda, Kamis (19/6/2025). Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Bulan Bung Karno.

“Ini bukan sekadar lomba masak. Ini gerakan moral, ekonomi, dan budaya. Dari dapur kita bisa membangun generasi bangsa yang sehat dan kuat,” kata Adi Wiryatama, yang juga merupakan mantan Bupati Tabanan dua periode dan mantan Ketua DPRD Provinsi Bali, dengan penuh semangat.

Lomba tersebut diikuti oleh 20 Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kabupaten Tabanan, dan melibatkan lebih dari 200 orang, termasuk anggota KWT, tokoh masyarakat, serta jajaran Fraksi PDI Perjuangan DPRD Tabanan. Kehadiran mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Bintang Puspayoga, turut memperkuat semangat sinergi lintas sektor dalam mendukung ketahanan keluarga dan pencegahan stunting berbasis pangan lokal.

Kegiatan ini mencerminkan arah kebijakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang terus menekankan pentingnya pangan lokal sebagai solusi atas masalah stunting dan sebagai bentuk kemandirian bangsa.

Adi Wiryatama menjelaskan, lomba ini bukan hanya bentuk hiburan atau kompetisi biasa, tapi bagian dari strategi besar mengubah pola konsumsi masyarakat dengan mengutamakan bahan-bahan lokal seperti ketela, ubi jalar, sukun, sagu, hingga jagung.

“Bung Karno pernah mengatakan, kita harus berdikari di bidang ekonomi. Maka sekarang saatnya kita berdikari dari dapur kita sendiri,” tegas Adi Wiryatama.

Tujuan utama lomba ini mencakup enam hal penting:

1. Mendorong konsumsi pangan lokal demi kemandirian gizi dan ekonomi.
2. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal.
3. Menekan impor pangan seperti gandum.
4. Menggali kreativitas perempuan desa melalui camilan sehat lokal.
5. Mengangkat citra pangan lokal agar tidak kalah oleh produk instan.
6. Membangun kemandirian keluarga dalam melawan stunting dari rumah.

Para peserta diwajibkan menggunakan bahan pangan lokal sesuai potensi wilayah masing-masing dan menghasilkan camilan sehat, bukan makanan utama. Kriteria penilaian mencakup gizi, kreativitas, kemasan menarik, potensi usaha, serta kebersihan dan keunikan rasa.

Tim juri berkomitmen menilai secara objektif dan memilih karya-karya yang layak dikembangkan menjadi produk unggulan desa atau UMKM lokal. Adi Wiryatama menyampaikan, lomba ini akan dijadikan pilot project dan direplikasi di daerah lain di Bali, bahkan di tingkat nasional.

“Kita ingin perempuan desa jadi garda depan. Bukan hanya melestarikan pangan lokal, tapi jadi pelaku utama dalam perubahan pola konsumsi yang lebih sehat,” ungkapnya.

Lomba ini merupakan bentuk nyata pelaksanaan Trisakti Bung Karno: berdikari secara ekonomi melalui pangan lokal, dan berkepribadian dalam budaya melalui cita rasa daerah. Menurut Adi, kegiatan ini adalah jawaban atas keresahan nasional soal stunting sekaligus penguatan peran keluarga dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

“Ini bukan soal lomba menang atau kalah. Ini soal keberanian kita membalik arah. Dari ketergantungan ke kemandirian, dari makanan instan ke pangan lokal yang penuh cinta,” jelasnya.

Dengan semangat kerakyatan dan keberpihakan pada perempuan serta petani kecil, Adi Wiryatama kembali menunjukkan bahwa politik bisa hadir dengan cara yang membumi, menyentuh, dan memberikan dampak nyata bagi rakyat.

Quote