Ikuti Kami

Agustina Beberkan Peran Dalam Pendidikan di Tanah Air

3 hal yang memiliki peran paling penting dalam pendidikan anak-anak, yang pertama sekolah, kedua keluarga & ketiga adalah lingkungan.

Agustina Beberkan Peran Dalam Pendidikan di Tanah Air
Wakil ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti mengungkapkan ada tiga hal yang memiliki peran paling penting dalam pendidikan anak-anak Indonesia, yang pertama sekolah, kedua keluarga, dan ketiga adalah lingkungan.

Setiap peran itu, diharapkan oleh Agustina Wilujeng harus memiliki peran yang sama. Setiap peran itu harus sama, sekolah sama pentingnya dengan keluarga, keluarga juga pengaruhnya sama pentingnya dengan lingkungan. 

Baca: Agustina: Khazanah Kuliner di Sragen Masih Bisa Dieksplorasi

"Jadi misal di sekolah pendidikannya sudah baik, kurikulumnya sudah sesuai dengan tantangan kebutuhan zaman. Tetapi kalau keluarga dan lingkungan tidak mendukung saat sampai di rumah anak-anak jadi lupa atau malah bingung," kata Agustina di sela kegiatan Workshop Pendidikan Sosialisasi Kurikulum Merdeka dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, yang diadakan di MG Setos, Kota Semarang, Sabtu (17/12).

"Jadi kalau tidak sinkron ya susah, maka sinkronasi antara apa yang akan diajarkan dan dibentuk untuk menjadi karakter yang bagaimana? Itu harus melalui kesepakatan tiga pihak ini. Sekolah, orang tua, dan lingkungan. Nah, lingkungan ini yang tidak bisa dikendalikan," sambungnya

Menurut Agustina Wilujeng, untuk keluarga relatif masih bisa dijalankan dengan cara dijalinnya komukiasi antara sekolah dengan kedua orang tua. Pun, kadang-kadang hari ini dengan situasi kayak gini orang tua lebih menyerahkan semuanya kepada sekolah dan tidak banyak berperan nah ini yang harus dikomunikasikan, bebernya.

Baca: Agustina Wilujeng Ingatkan Pentingnya Pendidikan Sejarah

Adanya Kurikulum Merdeka Belajar itu, jelas Agustina Wilujeng menuntut peran yang sangat besar dari orang tua untuk kembali ikut mendidik anaknya. Karena, Kurikulum Merdeka menjadikan siswa sebagai pusat dari pembelajaran.

"Waktu anak-anak itu di sekolah hanya beberapa jam saja, sedangkan waktu lainnya itu lebih banyak bersama keluarga. Maka jika ingin membuat kurikulum baru atau perubahan kurikulum maka orang tua harus diajak serta, jadi kalau ditanya siapa yang paling berperan terhadap pendidikan karakter anak, anak itu menjadi apa dan bagaimana, tentu yang paling berperan adalah orang tua," ungkap politisi PDI Perjuangan tersebut.

Walaupun dalam klasifikasi peran nomor satu sekolah, nomor dua keluarga, dan ketiga lingkungan. Tetapi waktu yang paling banyak anak-anak itu bersama orang tua, ujarnya.

Quote