Ikuti Kami

Azwar Anas: Kebudayaan Sebagai Pemersatu

Di Kongres V PDI Perjuangan, Azwar Anas didapuk menjadi Sekretaris Komisi V, atau komisi yang membahas masalah tata kelola partai.

Azwar Anas: Kebudayaan Sebagai Pemersatu
Bupati Banyuwangi yang juga Politisi PDI Perjuangan Azwar Anas - Foto: Alvin Cahya Utama/gesuri.id

Denpasar, Gesuri.id -  Wajahnya sudah tak asing lagi di PDI Perjuangan. Sebagai kepala daerah yang sarat prestasi, Bupati Banyuwangi Azwar Anas menjadi salah satu tokoh yang menyedot perhatian Kongres V PDI Perjuangan.

Ia dikenal karena gagasan dan visi besar dalam memimpin Kabupaten Banyuwangi. Tangan dinginnya berhasil membawa banyak perubahan hingga mengubah citra Banyuwangi yang selama ini dikenal sebagai daerah santet, menjadi daerah yang kaya dengan budaya dan destinasi wisata.

Di Kongres V PDI Perjuangan, Azwar Anas didapuk menjadi Sekretaris Komisi V, atau komisi yang membahas masalah tata kelola partai. Di dalamnya diatur Program membangun kekuatan politik dan memperkokoh fondasi PDI Perjuangan sebagai Partai Pelopor yang dibagi lagi menjadi lima item.

Kelima item untuk memperkokoh fondasi partai sebagai Partai Pelopor ialah: Pengembangan Ideologi, teori pergerakan dan taktik perjuangan. Kemudian pola rekrutmen dan kaderisasi partai. Penguatan organisasi dan struktur partai. Siklus manajemen partai. Pengadaan dan pengelolaan sumber daya keuangan partai, sarana dan prasarana.

Sebagai Sekretaris Komisi V, saat ditemui Gesuri.id di sela Kongres V PDI Perjuangan, Azwar Anas enggan menanggapi pembahasan Komisi V lebih detail karena merupakan dapur atau rahasia partai.

"Komisi 5 tata kelola partai. Iya salah satunya soal digitalisasi membership (keanggotaan) ya. Lebih detailnya mungkin jangan nanya saya. Pengurus DPP. Jangan saya. Tapi ya yang tadi materinya soal itu. Sama soal pengeluaran keuangan, tapi mungkin sempat dikutip sama Pak Olly," ungkap Azwar Anas kepada gesuri.id, di sela Kongres V PDI Perjuangan, Bali, Sabtu (10/8). 

Menanggapi kebudayaan yang menjadi nuansa atau salah satu tema utama Kongres V PDI Perjuangan, Anas menilai semangatnya adalah bagaimana kebudayaan menjadi salah satu pemersatu. 

"Sehingga menurut saya ini relevan sekali dengan tema bagaimana radikalisme, pemahaman-pemahaman yang intoleran itu bisa apa namanya, diredam dan dilakukan upaya-upaya baru salah satunya lewat kebudayaan supaya ini tidak terus tumbuh dan berkembang," paparnya. 

Dan kebudayaan itu, tambah Anas, menjadi simbol dari kebhinekaan di setiap daerah dengan kebudayaan yang berbeda-beda. 

Sehingga, masih kata Anas, toleransi terhadap kebudayaan itu sama dengan sebenarnya kita membangun toleransi terhadap orang lain.

"Kebudayaan lain dan pluralisme itu bisa dilihat bisa dari berbagai atau varian kebudayaan yang tumbuh di berbagai daerah. 
kira-kira begitu," ucap Anas. 

Hanya saja, menurut dia, budaya ini kan ringan karena menyangkut kehidupan yang ke sesuatu yang tidak serius.

"Tapi sebenarnya toleransi itu tumbuh dan berkembang dari ketika kita bisa memberikan pemahaman dan penumbuhan kebudayaan dari satu daerah ke daerah lain," tandas Anas.

Dua periode menjadi Bupati Banyuwangi, Azwar Anas dinilai mampu menyelaraskan pembangunan infrastruktur dengan kebudayaaan.

Sejumlah pembangunan secara fisik di bawah kepemimpinan Azwar Anas begitu luar biasa. Namun pembangunan sumber daya manusia juga tak dilupakan. 

Dalam kebijakannya, Anas turut memajukan kebudayaan lokal sehingga menjadi keunggulan tersendiri dari kesuksesan Anas menjadikan Banyuwangi sebagai daerah di Indonesia yang kian dilirik dunia internasional.

Quote