Ikuti Kami

Bangun Destinasi Wisata, Guruh Minta Jangan Seperti Bali

Bali di masa kini sudah rusak secara alam dan budaya, karena kebijakan pariwisata ala Orde Baru. 

Bangun Destinasi Wisata, Guruh Minta Jangan Seperti Bali
Anggota Komisi X DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Guruh Soekarnoputra. (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Guruh Soekarnoputra mengingatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio agar dalam membangun destinasi wisata, khususnya lima kawasan super prioritas, tidak menjadikan Bali sebagai referensi.

Menurut Guruh, Bali di masa kini sudah rusak secara alam dan budaya, karena kebijakan pariwisata ala Orde Baru. 

Baca: Henky: Pendapatan Tertinggi Indonesia dari Pariwisata

Hal itu dikatakan Guruh ketika Rapat Kerja antara Komisi X dengan Menteri Pariwisata dan jajarannya di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/11).

“Sejak zaman Orde Baru, Bali dibuka sedemikian rupa, sehingga rusak secara budaya dan alamnya. Bagaikan gadis desa yang masih alami, dipaksa berdandan secara berlebihan sehingga dia bingung dan kacau,” ujar Guruh. 

Guruh pun mengisahkan bagaimana pada era Pemerintahan Presiden Soekarno, Bali masih sangat indah pemandangannya. Situasi sosial budaya pun masih aman dan damai. Rumah-rumah warga pun aman meski dibiarkan terbuka. 

“Sekarang, meski Bali masih indah alamnya, tapi bila dibandingkan dahulu, tetap lebih indah dahulu. Kriminalitas, perkosaan, maling pun marak di Bali masa kini, menandakan rusaknya kondisi sosial dan budaya di Bali,” kata Guruh. 

Baca: Wisatawan Berulah, Koster Minta Aparat Tegas

Maka, Guruh pun tak ingin lima kawasan wisata super prioritas lainnya menjadi seperti Bali masa kini. Guruh ingin agar lingkungan alam dan budaya tetap dilestarikan meski suatu kawasan telah menjadi kawasan wisata kelas dunia.

“Bali sekarang sudah ‘compang-camping’. Saya tak ingin kawasan wisata lainnya seperti Mandalika, dan  Labuan Bajo menjadi seperti Bali. Saat ini., kaum muda Bali sudah berkurang minatnya untuk menari dan main gamelan, karena kebudayaan sudah tergerus,” ujar Putra Bung Karno itu.

Quote