Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dewi Juliani, menyoroti potensi praktik manipulasi data dalam mekanisme perdagangan emisi saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc Mahkamah Agung (MA) Tahun 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
“Yang ingin saya ketahui, bagaimana mengantisipasi potensi moral hazard dalam mekanisme perdagangan emisi, misalnya praktik manipulasi data emisi oleh perusahaan untuk mengurangi beban pajak,” tanya Dewi Juliani dalam rapat tersebut, Kamis (11/9/2025).
Menanggapi pertanyaan tersebut, calon Hakim Agung Diana Malemita Ginting mengakui bahwa praktik manipulasi data merupakan salah satu risiko serius dalam penerapan kebijakan pajak karbon.
“Ini memang menjadi salah satu risiko yang perlu dipikirkan. Kalau kita ibaratkan seperti meteran listrik, angka yang ditunjukkan bisa saja tidak sesuai realita. Bisa jadi data emisi yang dilaporkan lebih rendah dari yang sebenarnya. Kalau ini dibiarkan, tentu akan merugikan tujuan perlindungan lingkungan,” kata Diana.
Diana menekankan pentingnya adanya mekanisme pengawasan yang kuat dari kementerian dan lembaga terkait untuk mencegah praktik tersebut.
“Mitigasi risiko ini harus dipikirkan sejak awal. Perlu sistem pengawasan yang transparan, akuntabel, dan bisa mencegah manipulasi data. Mekanisme verifikasi independen, atau regulasi yang menjamin keakuratan laporan perusahaan, harus disiapkan,” ujarnya.
Uji kelayakan calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc MA tahun 2025 menjadi salah satu agenda penting Komisi III DPR dalam memastikan calon yang diajukan memiliki kapasitas, integritas, dan visi terhadap isu strategis, termasuk perlindungan lingkungan hidup melalui instrumen hukum.
Hingga saat ini, fit and proper test masih berlangsung. Adapun 13 calon hakim agung yang menjalani uji kelayakan adalah Alimin Ribut Sujono, Annas Mustaqim, Julius Panjaitan, Suradi, Ennid Hasanuddin, Heru Pramono, Lailatul Arofah, Muhayah, Agustinus Purnomo Hadi, Hari Sugiharto, Budi Nugroho, Diana Malemita Ginting, dan Triyono Martanto.
Sementara itu, terdapat tiga calon hakim ad hoc HAM yang turut menjalani fit and proper test, yakni Puguh Haryogi, Agus Budianto, dan Bonifasius Nadya Arybowo.