Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI dapil Kaltara fraksi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus meminta agar dirut PT Garuda Indonesia menerbangkan maskapai Citilink ke Tarakan akibat melambungnya harga tiket maskapai Lion Air dan Batik Air.
Alhasil, permintaannya langsung dikabulkan pihak maskapai plat merah itu.
Baca: Hubungan Luhut Binsar Dengan PT Mayora Harus Dicek Cermat
Deddy menegaskan pihak maskapai Lion Air dan Batik Air sudah keterlaluan dengan memainkan harga dan sesuka hati.
"Karena tidak ada saingan mereka sesuka hati mematok tiket yang menjerat leher rakyat. Semoga dengan ini (hadirnya Citilink di Tarakan) harga tiket bisa turun, orang bisa mudik dan balik dengan nyaman serta terjangkau," ujar Deddy.
Legislator dapil Kaltara itu menuturkan, sebelumnya pihaknya pun telah meminta Direktur Garuda Irfan Setiaputra menerbangkan Citilink ke Tarakan.
Dibeberkannya, dari komunikasi itu pihak Garuda menyatakan secepatnya akan mengurus izin ke Kementerian Perhubungan.
“Saya bilang, tolong pak dirut. Lion dan Batik sudah keterlaluan. Enggak ada pesaing mereka seenaknya menaikan harga,” ungkap Deddy.
Sementara, Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pesan singkatnya ke Deddy Sitorus yang diteruskan kepada wartawan menyampaikan pihaknya menyanggupi permintan tersebut.
"Citilink akan ajukan ke Dephub hari ini (Jumat). Balikpapan-Tarakan pakai (pesawat) Airbus 230,” ujar Irfan.
Menurutnya, harga tiket yang tidak terkendali itu terjadi menjelang Lebaran. Apalagi, tahun ini adalah mudik pertama setelah dua tahun dilarang akibat COVID-19 sehingga harga tiket yang dianggap mahal ini menurutnya sangat membebani masyarakat.
“Kasihan warga sudah nunggu dua tahun mau mudik. Airline betul-betul aji mumpung. Karena itulah, saya berharap dengan masuknya Citilink ke Tarakan masyarakat punya alternatif. Bahkan dia meyakini, harga tiket bisa kembali normal,” pungkasnya.
Baca Anies Baswedan Bolos Paripurna DPRD, Gubernur Rasa Dinsos
Sementara, Airport Manager Lion Air Grup Tarakan, Muhammad Arif membenarkan kenaikan harga tiket, namun rute penerbangan tersebut dimulai dari Tarakan-Jakarta-Surabaya.
Ia mengungkapkan tiket Tarakan-Jakarta merupakan business class lanjut Jakarta-Surabaya merupakan economy class sehingga berdasarkan akumulasi tersebut memunculkan harga Rp 9 juta.
“Saya ingin mempertegas bahwa maskapai itu tidak pernah menaikkan harga tiket melebihi ketentuan yang sudah diatur pemerintah di PM 96 Tahun 2019 termasuk PM yang terbaru. Kami selalu patuh,” beber Arif, Jumat (22/4).
