Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengecam keras aksi penyerangan brutal oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan lima warga sipil di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Ia berkata, aksi tersebut merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun. Apalagi, korban merupakan warga sipil.
"Korban adalah masyarakat sipil tak bersalah yang seharusnya dilindungi,” kata Hasanuddin, Jumat (26/9/2025).
Hasanuddin mendesak aparat keamanan TNI-Polri untuk segera mengusut tuntas peristiwa itu dan menangkap para pelaku.
"Tindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Selain penegakan hukum, Hasanuddin pun menilai, negara juga perlu hadir lebih komprehensif di tanah Papua, salah satunya melalui pendekatan kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, dan dialog konstruktif.
“Negara tidak boleh kalah oleh aksi kekerasan kelompok bersenjata. Saya mendukung langkah pemerintah menjaga stabilitas keamanan di Papua,” ungkap Hasanuddin.
Seperti diketahui, Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz (Satgas Ops Damai Cartenz) tengah melakukan penyelidikan mendalam menyusul aksi kekerasan yang menewaskan lima warga sipil oleh KKB pimpinan Elkius Kobak di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.
Aksi teror KKB pimpinan Elkius Kobak tersebut berlangsung dalam dua kali serangan pada Minggu 21 September 2025 hingga Senin 22 September 2025. Berdasarkan keterangan saksi, dua pekerja ditemukan meninggal dunia dengan luka kekerasan di Jalan Poros Kampung Bingki, Distrik Seradala pada Minggu 21 September 2025 malam sekitar pukul 19.00 WIT.
Mengetahui insiden itu, sejumlah penambang berencana menuju Dekai untuk menyelamatkan diri, namun urung dilakukan karena cuaca buruk. Keesokan harinya, KKB kembali melancarkan serangan di Camp Kali Kulum sekitar pukul 08.00 WIT.
Kelompok tersebut menggunakan panah dan senjata api, menyebabkan kepanikan di antara para penambang. Dalam aksi ini, tiga orang pekerja tambang kembali menjadi korban keganasan KKB.