Ikuti Kami

Hasto Wardoyo Tegaskan Sektor Pendidikan Jadi Program 100 Hari Kerja Pemkot Yogyakarta

Ia juga mengusulkan nama Genre Sekolah atau Generasi Reresik Sekolah agar gerakan ini lebih akrab dan mudah diterima kalangan muda.

Hasto Wardoyo Tegaskan Sektor Pendidikan Jadi Program 100 Hari Kerja Pemkot Yogyakarta
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa dalam program 100 Hari Kerja Pemerintah Kota Yogyakarta, sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas utama. 

Salah satu program unggulan “Sekolah Tunas Unggul” yang diluncurkan adalah pengembangan SMP Negeri 16 Yogyakarta sebagai sekolah unggulan, yang ditargetkan menjadi contoh di tingkat kota dalam waktu tiga tahun ke depan.

Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029

“Saya percaya semua sekolah itu bagus. Tidak ada sekolah yang tidak bisa jadi unggul. Tinggal bagaimana guru-gurunya, kepala sekolahnya, dan kita semua mau bekerja bersama. Saya yakin SMP 16 bisa menjadi sekolah unggulan, terutama dalam penguatan kemampuan bahasa asing,” tegas Hasto.

Selain SMP 16, pihaknya juga menyebut SD Puro Pakualaman sebagai sekolah dasar yang akan dikembangkan menjadi SD unggulan. Kedua sekolah ini menjadi proyek percontohan peningkatan kualitas pendidikan di bidang karakter, budaya, akademik, dan penguasaan bahasa asing.

Dalam kesempatan yang sama, Pemkot Yogyakarta juga meluncurkan program Gresek (Gerakan Reresik Sekolah), yaitu gerakan kebersihan sekolah yang melibatkan seluruh elemen sekolah dan lingkungan sekitar. Program ini akan rutin dilaksanakan setiap bulannya, setiap Jumat Wage.

Sebagai simbol diluncurkan gerakan ini, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyomenyerahkan secara langsung alat kebersihan kepada perwakilan siswa sebagai bentuk dorongan agar kebersihan sekolah dan lingkungan sekitar menjadi tanggung jawab bersama.

“Resik-resik sekolah ini wajib. Ini bukan hanya kegiatan rutin, tapi bagian dari pendidikan karakter. Sampah harus dikelola di sekolah, tidak dibawa pulang, tidak dibuang sembarangan. Ini bagian dari pembelajaran dan juga membangun kepedulian sosial anak-anak terhadap lingkungan,” kata Hasto. 

Ia juga mengusulkan nama Genre Sekolah atau Generasi Reresik Sekolah agar gerakan ini lebih akrab dan mudah diterima kalangan muda.

Baca: Ganjar Ingatkan Tak Boleh Ada Matahari Kembar

Lebih lanjut, Wali Kota menekankan pentingnya inklusi dalam pendidikan. Ia menegaskan bahwa seluruh anak difabel di Kota Yogyakarta harus mendapatkan akses pendidikan gratis.

“Kalau ada anak difabel di Kota Jogja yang masih harus bayar untuk sekolah, tolong laporkan ke saya. Tidak boleh ada satu pun anak difabel yang tidak bisa sekolah karena alasan biaya,” ungkapnya.

Quote