Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Kota Surabaya Eri Irawan menginisiasi les bahasa Inggris gratis untuk anak usia sekolah di kawasan kampung Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
Kelas les bahasa Inggris gratis terbagi menjadi empat jenjang, yakni 1-3 SD, 4-6 SD, SMP, dan SMA.
“Pelatihan bahasa Inggris di Kampung Menur Pumpungan ini kita mulai sejak tahun 2023. Jadi sudah ada beberapa angkatan. Satu angkatan itu sekitar 275 sampai 300 orang,” jelas Eri Irawan, Senin (30/6/2025) .
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Untuk Berhati-hati
Les bahasa Inggris gratis dilakukan di empat lokasi yakni, Balai RW 1, RW 10, RW 9, dan salah satu lokasi rumah warga.
Para pengajar di les tersebut juga merupakan profesional di bidangnya, di antaranya guru di sekolah swasta maupun di lembaga kursus. Sehingga materi yang disampaikan kepada para murid benar-benar terstruktur dengan baik.
“Jadi semuanya ada kurikulumnya. Kemudian anak-anak juga diajar secara fun, secara happy begitu dengan kuis-kuis yang menarik,” ujarnya.
“Nah di akhir sesi itu kita adakan pentas seni, mulai dari teater, membaca kuisi, main drama, semuanya dalam bahasa Inggris,” sambung Eri Irawan.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya itu pun menjelaskan alasan mengadakan kegiatan les bahasa Inggris gratis, yakni mendorong anak-anak Surabaya memiliki daya saing di masa mendatang.
“Kita dorong ke sana agar anak-anak berani berbahasa Inggris. Karena selama ini saya melihat di perkampungan padat penduduk ini rata-rata adalah yang mereka bersekolah di sekolah yang belum bilingual. Jadi bahasa Inggris itu hanya menjadi salah satu mata pelajaran saja yang mungkin hanya seminggu sekali,” ungkapnya.
Kemudian yang untuk kelas SMA, setiap tahun dipilih tiga orang untuk dapat beasiswa belajar di Pare, di Kampung Bahasa Inggris selama masa liburan sekolahnya.
“Ini yang perlu terus didorong karena bahasa Inggris penting bagaimana orang mau bersaing di kompetisi sekarang ini harus punya kemampuan Bahasa Inggris,” imbuhnya.
Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
Eri menjelaskan bahwa setiap batch pelaksanaan les dilaksanakan selama 4 bulan, yang diadakan pada hari Sabtu dan Minggu. Dia menyebutkan bahwa perlu adanya kesabaran dalam meningkatkan semangat anak yang terkadang menurun.
“Kita mendorong anak untuk berani keluar dari zona nyamannya.
Misalnya dia Sabtu Minggu hanya main, Sabtu minggu hape-an, nah ini kita ajak untuk belajar bahasa Inggris,” terang Eri.
“Sehingga perlu kesabaran karena semangatnya anak kecil kan naik turun. Kebetulan teman-teman pengajar juga yang biasa mengajar, kita dorong juga orang tuanya agar mendisiplinkan anak-anaknya juga,” pungkasnya