Ikuti Kami

Hendrar Prihadi Bersama Rakyat Gotong Royong Lawan Covid-19

Semarang memiliki sejarah melawan kolera pada tahun 1820. Sejarah itu menjadi pelajaran.

Hendrar Prihadi Bersama Rakyat Gotong Royong Lawan Covid-19
Ilustrasi. Masyarakat bergotong royong saling mencukupi kebutuhan sehari-hari, di tengah tekanan penyebaran Covid-19 di Kota Semarang.

Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bercerita bagaimana Pemerintah Kota Semarang bersama dengan masyarakat, instansi Polri dan TNI bergotongroyong melawan virus corona atau covid-19.

Disampaikan Hendrar saat menjadi narasumber dalam webinar dalam rangka Peringatan Bulan Bung Karno bertema Pancasila dan Keadilan Sosial, Selasa (9/6).

Baca: Tidak Disiplin New Normal, Putra Khawatir Second Wave Corona

Hendrar memaparkan di Semarang terdapat 211 kasus positif corona. Semarang memiliki sejarah melawan kolera pada tahun 1820. Sejarah itu menjadi pelajaran, bagaimana Semarang harus bisa melawan wabahn

"Kota semarang bergerak bersama dari pemerintah, masyarakat, pihak swasta, TNI dan Polri," ujar Hendrar.

Masyarakat Semarang saling gotong royong. Misal dengan membuat Alat Pelindung Diri (APD), masker, dan handsanitizer. Masyarakat saling berkolaborasi untuk membantu tenaga medis.

Pandemi corona, diakui Hendrar, berdampak pada perekonomian. Roda perekonomian terhambat. Pendapatan Asli Daerah pun berkurang. 

Untuk mengambil suatu kebijakan, kata Hendrar, pemerintah melakukan diskusi terlebih dahulu. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, pemerintah pun memberikan bantuan sosial yang jumlahnya tidak sedikit.

Baca: Anies Jangan Jadikan PSBB Transisi Ajang Pencitraan

"Kia memperjuangkan bansos. Bansos di Semarang bulan April 130 ribu sembako, Mei 360 ribu sembako. Ini konsep gotong royong," tutur Hendrar.
 
Bantuan Sosial Tunai pun telah dibagikan hampir 89,8 persen Kepala Keluarga (KK) di Semarang. Hal ini sebagai upaya meringankan beban masyarakat di masa pandemi. Pengusaha yang terseok-seok pun diperkenankan untuk tidak bayar pajak. 

"Juga untuk kelompok yang tinggal di Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kita gratiskan redistribusi. Lapak-lapak PKL kita gratiskan, PDAM diskon 20 persen seluruh pelanggan tanpa terkecuali. PBB bulan April diskon 15 persen, Mei 10 persen, Juni 5 persen," kata Hendrar.

Hendrar berujar pentingnya partisipasi masyarakat dalam melawan corona. Kedisiplinan menjadi faktor penting, yakni disiplin memakai masker, lalu melapor jika bepergian ke luar kota, dan wajib mencuci tangan.

"Ini dilakukan bersama-bersama untuk memutus mata rantai. Gotong royong. 2 Minggu sekali kita bagikan APD hasil kreasi warga Semarang. Ada 14 RS rujukan, kita bagikan rutin tiap 2 Minggu, APD, masker, handsanitizer," ucapnya.

"Meski PAD kami turun gratis kami tetap meringankan biaya masyarakat. Menjaga fasilitas publik tetap berjalan baik dari lahir sampai meninggal. Ini sudah kita lakukan dari sebelum covid," tuturnya.

Quote