Ikuti Kami

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Kembali Diuji di Tahun Politik yang Memanas

Ini bisa dilakukan jika kita aktif memfilter informasi yang masuk melalui aktualisasi nilai Pancasila secara internal dalam diri kita.

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Kembali Diuji di Tahun Politik yang Memanas

Jakarta, Gesuri.id - Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berpolitik, bermasyarakat dan bernegara sedang diuji di tahun-tahun politik. Untuk itu sebagai insan yang mulia dan bermartabat harus tetap teguh dan kukuh dalam membela Pancasila di tengah isu perpecahan di masyarakat.

Anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan kembali mengingatkan agar setiap orang bisa memiliki filter terhadap arus informasi yang sangat mengalir deras melalui media sosial. "Ini bisa dilakukan jika kita aktif memfilter informasi yang masuk melalui aktualisasi nilai Pancasila secara internal dalam diri kita," kata Putra dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di hadapan warga Jakarta Timur, Kamis 18 Januari, di Rumah Aspirasi Putra Nababan Jakarta.

Putra juga menjelaskan, internalisasi Pancasila bisa terbentuk jika kita memiliki rasa kemanusiaan yang merupakan sikap universal untuk mempertahankan martabat manusia. Oleh karenanya perlu komitmen dan konsistensi dalam menjalankannya di kehidupan sehari-hari.

Lebih lanjut Putra menegaskan, memperkuat rasa kemanusiaan dalam hidup bermasyarakat adalah hal yang sangat penting demi menciptakan lingkungan yang lebih baik dalam hubungannya dengan sesama manusia dengan sikap yang lebih empatik dan peduli. 

"Dengan menerapkan rasa kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari, maka kita dapat berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih peduli terhadap sesama manusia," ungkap Putra.

Putra mencontohkan dalam prakteknya, menerapkan rasa kemanusiaan tanpa memandang latar belakang seseorang adalah suatu tindakan yang sangat mulia dan mendasarkan pada prinsip-prinsip kesetaraan, empati, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.

"Menolong tanpa harus bertanya tentang agamanya apa, sukunya apa, hal itu merupakan tindakan yang menghormati dan mendasarkan pada prinsip kesetaraan serta rasa kemanusiaan. Saat kita membantu seseorang, seharusnya tidak perlu menanyakan agama atau latar belakang mereka. Tindakan baik ini didasarkan pada nilai-nilai universal seperti empati, welas asih, dan toleransi," terang mantan pemred berita TV nasional itu.

Putra juga mengingatkan saat membantu sesama manusia, perbedaan agama bukan hambatan, sebab hal itu juga mencerminkan prinsip-prinsip dasar dalam banyak agama dan etika, yang mengajarkan tentang cinta kasih, perdamaian, dan saling peduli.

"Dengan mempraktekkan tindakan saling membantu dan menghormati satu sama lain tanpa harus memandang agama, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berdasarkan pada hubungan antarmanusia yang lebih positif," tandasnya

Quote