Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nuryadi, mengingatkan seluruh masyarakat dan pelaku usaha pariwisata untuk menjaga marwah Yogyakarta menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, seiring prediksi lonjakan kunjungan wisatawan yang diperkirakan mencapai 9,3 juta orang.
“Jutaan wisatawan akan berkunjung ke sini. Kami sangat berharap warga Yogyakarta menjadi tuan rumah yang baik, sehingga tamu kita tidak sekadar berwisata, tapi juga merasa nyaman untuk belanja dan menginap lebih lama,” kata Nuryadi, Jumat (19/12).
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, momentum libur panjang seperti Nataru, Idul Fitri, dan libur sekolah merupakan peluang emas untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat, mengingat keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki DIY. Karena itu, sikap ramah dan pelayanan yang jujur menjadi kunci agar wisatawan memiliki kesan positif.
Ia pun memberi peringatan khusus kepada para pelaku usaha di sektor pariwisata agar tidak memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga secara tidak wajar atau melakukan praktik ‘nuthuk’. Menurutnya, kejujuran dalam pelayanan harus tetap dikedepankan demi menjaga citra Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang ramah.
“Sampaikan harga dengan jujur. Kita ingin mereka pulang membawa cerita tentang keramahan dan kejujuran warga Yogyakarta. Kesan baik ini akan mendatangkan tamu yang lebih besar lagi di masa depan,” tegasnya.
Terkait kesiapan daerah menyambut wisatawan, Nuryadi mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Yogyakarta yang fokus menyelesaikan persoalan persampahan demi menjaga kenyamanan dan estetika kota. Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif mengedukasi wisatawan agar turut menjaga kebersihan lingkungan.
“Warga harus berani menegur dan mengarahkan wisatawan jika membuang sampah sembarangan. Arahkan ke tempat sampah yang sudah disediakan,” lanjutnya.
Tingginya prediksi kunjungan wisatawan pada libur Nataru tahun ini, yang bahkan disebut melampaui tingkat kunjungan ke Bali, salah satunya didorong oleh beroperasinya jalan tol ruas Klaten–Prambanan. Akses tersebut membuat waktu tempuh kendaraan pribadi menuju Yogyakarta menjadi jauh lebih cepat.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan, dari total 9,3 juta wisatawan yang diperkirakan masuk ke DIY, sekitar 7,2 juta di antaranya diprediksi akan memadati wilayah Kota Yogyakarta. Kondisi ini, menurut Nuryadi, harus disikapi dengan kesiapan dan tanggung jawab bersama.
“Kepada warga Yogyakarta, jangan lakukan hal-hal buruk. Pastikan wisatawan menikmati objek wisata dengan aman dan nyaman agar ekonomi kita terus tumbuh,” pungkasnya.

















































































