Ikuti Kami

Jokowi & PM India Sepakat Perlakuan Adil Bagi Sawit RI

PM Modi siap memberikan 'treatment' yang 'fair' terhadap sawit Indonesia.

Jokowi & PM India Sepakat Perlakuan Adil Bagi Sawit RI
Ilustrasi. Petani tengah memeriksa kondisi tandan buah sawit.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima janji dari PM India untuk memberikan perlakuan yang adil bagi sawit Indonesia. 

Kesepakatan itu lahir paska pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi usai mengikuti KTT ASEAN-India, di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11) siang. 

Baca: Jokowi Jamin Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit

“Presiden membahas mengenai masalah sawit. Intinya adalah PM Modi siap memberikan treatment yang fair terhadap sawit Indonesia,” terang Menlu. 

PM Modi, lanjut Menlu, juga menyampaikan apresiasi atas respons positif Indonesia sebagai bagian dari founding members Global Coalition for Disaster Resilient Infrastructure (CDRI) yang di-launch pada tanggal 25 September tahun ini di PBB. 

“Jadi Indonesia adalah satu dari 12 founding members untuk insiatif CDRI ini,” ujar Menlu. 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga mengatakan, dalam pertemuan itu PM Modi kembali menekankan dukungannya terhadap sentral ekonomi di ASEAN, dan mengapresiasi Presiden Jokowi dalam membentuk outlook ASEAN, yang pada akhirnya diadosi oleh semua negara ASEAN. 

“PM Modi mengatakan bahwa konsep yang ada di Presiden Jokowi exactly mirroring, jadi hampir sama dengan konsep yang dimiliki oleh PM Modi,” kata Menlu dalam Media Briefing usai kegiatan hari kedua KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11) sore. 

Baca: Di Pasar Afrika, Ekspor Sawit RI ke Mesir Terus Menanjak

Menurut Menlu, Presiden Jokowi dan PM India Narendra Modi menyampaikan mengenai upaya kerja sama ekonomi karena kerja sama politik kedua negara bagus, maka ini harus direfleksikan dalam kerja sama ekonomi. 

Saat menerima PM India Narendra Modi itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Bidang Polhukam Mahfud MD, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Quote