Ikuti Kami

Kaisar Ajak Masyarakat Jaga Nasionalisme & Toleransi

Turhamun juga menyoroti pentingnya menguatkan moderasi beragama sebagai landasan menjaga kebinekaan dan menghindari konflik.

Kaisar Ajak Masyarakat Jaga Nasionalisme & Toleransi
Anggota Komisi XI DPR RI, Kaisar Kiasa Kasih Said Putra.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI, Kaisar Kiasa Kasih Said Putra, menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Balai Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, Sabtu (24/5). 

Empat Pilar MPR RI yang disosialisasikan terdiri dari: Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Faith Liberta, Staf Tenaga Ahli Kaisar, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendidikan ideologis agar masyarakat kembali menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan yang menjadi fondasi Indonesia.

“Pemahaman ini harus terus dilakukan melalui agenda-agenda seperti ini. Empat pilar ini membawa kita untuk memahami kembali nilai-nilai dasar sejak kemerdekaan Indonesia. Itulah yang ingin terus ditanamkan oleh Mas Kaisar melalui kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Hadir sebagai pemateri, Turhamun, Kepala Pusat Moderasi Beragama dan Pancasila UIN Saizu Purwokerto, membawakan materi tentang Wawasan Kebangsaan. Ia menekankan bahwa nasionalisme tidak hanya mencakup konstitusi dan ideologi, tetapi juga dimensi budaya.

Baca: Ganjar Ungkap Hal Ini Akan Usulan Solo Jadi Kota Istimewa

“Wawasan kebangsaan adalah bagian dari penanaman nilai-nilai nasionalisme yang paling mendasar. Dalam konteks ini, kita tidak hanya bicara soal konstitusi dan ideologi, tapi juga kebudayaan,” katanya.

Turhamun juga menyoroti pentingnya menguatkan moderasi beragama sebagai landasan menjaga kebinekaan dan menghindari konflik. Ia menyebut indikator moderasi antara lain NKRI, anti kekerasan, toleransi, serta akomodasi terhadap budaya lokal.

Quote