Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahean, menanggapi keberadaan patung 'Juma Jokowi' di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang belakangan mencuri perhatian publik. Patung tersebut disebut-sebut menelan biaya hingga Rp2,5 miliar.
"Menurut saya berlebihan membuat patung Jokowi dengan biaya Rp2,5 miliar. Entah untuk apa gunanya," kata Ferdinand, dikutip pada Kamis (22/5/2025).
Ia menyebut Presiden Joko Widodo bukanlah seorang pahlawan nasional ataupun tokoh bangsa yang layak disejajarkan dengan tokoh-tokoh besar lainnya hingga perlu dibuatkan patung berskala besar.
"Bukan juga tokoh yang patut disejajarkan dengan tokoh bangsa lainnya untuk dibuat patung. Apalagi kalau itu menggunakan anggaran pemerintah itu tidak elok," cetusnya.
Ferdinand juga mempertanyakan asal dana pembuatan patung tersebut. Ia mengaku ragu apabila dana Rp2,5 miliar benar-benar berasal dari swadaya masyarakat.
"Tapi, saya tidak tahu anggarannya dari mana yah. Kalau swadaya masyarakat, saya cukup prihatin juga. Masyarakat dengan uang Rp2,5 miliar mau mendanai pembuatan patung yang tidak berguna apa-apa," tambahnya.
Menurutnya, uang sebesar itu akan lebih bermanfaat bila digunakan untuk kebutuhan produktif masyarakat, seperti pengembangan perkebunan.
"Apalagi untuk perkebunan jeruk mereka, saya kira akan sangat bermanfaat. Tapi inilah masyarakat kita telah menjadikan Jokowi seperti berhala yang patut disembah, ini hanya konotasi, tapi bukan mereka menyembah itu," ungkapnya.
"Jadi saya pikir ini sebuah kekeliruan berpikir. Saya tidak yakin yang itu murni swadaya masyarakat. Tapi mungkin ada bantuan dari seseorang," pungkasnya.
Sumber: fajar.co.id