Ikuti Kami

Koster Targetkan Turyapada Tower Hasilkan Pendapat pada Akhir 2026

Koster mengatakan yakin menara tersebut segera dapat memberikan pendapatan.

Koster Targetkan Turyapada Tower Hasilkan Pendapat pada Akhir 2026
Gubernur Bali Wayan Koster.

Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Bali Wayan Koster menargetkan Turyapada Tower atau menara pemancar sinyal yang sekaligus objek wisata baru di Bali Utara akan mulai menghasilkan pendapatan pada akhir 2026.

“Rencana sesuai kontrak, akhir Agustus 2026 jalan masuk dan penataan kawasan di Turyapada Tower ini sudah selesai sehingga diharapkan akhir tahun 2026 sudah bisa beroperasi, kalau ini sudah beroperasi saya kira kita akan memiliki sumber pendapatan baru,” kata Koster dalam Sidang Paripurna DPRD Bali di Denpasar, Senin.

Koster mengatakan yakin menara tersebut segera dapat memberikan pendapatan sebab hingga saat ini sudah banyak pihak berkunjung dan memberi respons positif terhadap proyek yang dibangun di Sukasada, Buleleng, itu.

Baca: Teknologi Kian Gerus Dunia Pekerjaan

Menara setinggi 115 meter yang berdiri di atas bukit berketinggian 1.521 mdpl itu tak kalah indah dengan menara kelas dunia seperti Menara Eiffel, Tokyo Tower, Toronto Tower, dan Macau Tower, ujar dia.

“Titik nolnya saja (permukaan Turyapada Tower) itu sudah kelihatan pemandangan yang sangat indah Bali Utara, kalau naik lagi di atas itu kita bisa lihat tiga danau yaitu Danau Bratan, Danau Buyan, Danau Tamblingan, hutan, dan pegunungan, apalagi kalau sedang ada awan jadi kalau saat itu wah keren, seperti di langit kita,” ujar Koster.

Jika dibandingkan dengan objek wisata menara di dunia yang harga tiketnya mencapai Rp1,5 juta, maka sebagai kawasan wisata baru, Turyapada Tower dapat menawarkan harga tiket masuk Rp500 ribu-Rp1 juta, dan dari sana pendapatan dapat dikumpulkan, katanya.

“Dari tiket masuk, kemudian juga naik ke fasilitas yang ada di dalam menara, ada museum, ada restoran putar, ada restoran statis, ada skywalk, ada jembatan kaca, ada ruang pertemuan, itu saya kira akan menjadi sumber pendapatan baru,” kata Gubernur Bali itu.

Turyapada Tower diperkirakan baru rampung tahun 2026 sebab skema pembangunannya sendiri diubah, yang juga berimbas pada penurunan belanja modal pada APBD perubahan 2025.

Baca: Ganjar Pranowo Ajak Kepala Daerah Praktek Pancasila

Awalnya pembangunan menara itu berlangsung hingga 2025 dengan belanja modal sebesar Rp260 miliar, namun diubah menjadi sebagian tahun ini Rp158,9 miliar dan separuhnya 2026 nanti.

Dengan potensi pendapatan baru mulai tahun depan, Koster mengatakan telah memproyeksikan berdasarkan total dana Rp600 miliar untuk pembangunan Turyapada Tower, maka dalam lima tahun akan mencapai titik impas.

Awalnya pihak swasta ingin mengambil alih proyek kawasan wisata itu, namun Pemprov Bali menolak demi mendapat keuntungan penuh dan membangun pertumbuhan ekonomi di Buleleng.

“Jadi kita membangun untuk hal yang produktif, menghasilkan uang, selama ini kita membangun hanya untuk yang menghabiskan uang, tunggu lagi setahun, sabar, pasti jadi lah barang itu,” ujar dia.

Quote